_{}_
Setelah melayani davidz, ia bahkan sampai memberikan bonus yang nominalnya tak sedikit.Tak ingin kubiarkan begitu saja, seraya aku berniat untuk pergi ke mall sembari berbelanja kebutuhan dapur.
Meski, ia bukanlah pelanggan namun dirinya bahkan rela mengeluarkan uang untukku. Entah apa jadinya, bila ia mengetahui jati diriku yang sesungguhnya.
Aku berfikir ia akan meninggalkanku begitu saja, bahkan tak Sudi menyentuhku lagi. Sejak bertemu dengannya, aku merasakan hal aneh didalam hatiku. Sekedar memikirkannya saja, jantungku sudah berdebar-debar.
Sial, perasaan macam apa ini.-
Aku bergegas pergi ke mall. Saat berada didalamnya, aku berkeliling mengitarinya sembari berjalan-jalan.
Setelah malam kami yang begitu panas, aku ingin mendinginkan jiwaku dengan hal seperti ini. Berbelanja, makan, dan jalan-jalan sudah cukup membuatku bahagia.
Mengambil beberapa bahan sayur di lemari pendingin, lalu kuletakkan kedalam troli. Aku cukup menikmatinya, pasalnya, Sudah lama sekali aku tidak menghirup hiruk pikuk padatnya mall ini ditengah pekerjaanku yang menguras tenaga.
Setelah cukup lama berada di mall, sekitar dua jam entah mengapa aku sudah merasakan kebosanan. Setelahnya, aku memutuskan untuk pergi dari mall tersebut.
Kemanapun aku selalu pergi sendiri, karena sama sekali tidak memiliki teman di ibu kota ini-Miris sekali.
Karena, saat aku beranjak dewasa pun aku benar-benar hidup sendirian bahkan tak ada satupun teman disekitarku. Kedua teman yang dahulu sangat dekat kini menghilang bagaikan ditelan bumi.
Kendati demikian, aku sangat berharap diberikan kesempatan untuk bertemu lagi dengan mereka meski aku tidak tahu kapan waktu itu akan tiba.
Aku memasukkan belanjaan tersebut kedalam mobil, lalu melajukan mobil. Karena masih terlalu siang untuk pulang ke apartemen aku memutuskan untuk mampir kesebuah kafe.
" Kok pengen banget minum kopi ya, mmh mampir dulu deh masih jam segini juga. " dengan memasangkan headset ke telinga.
Saat tak bekerja, hari-hariku tampak sangat monoton bahkan aku punya banyak sekali waktu luang hingga sampai membuatku tak tahu cara menghabiskannya.
Kulajukan mobil menuju cafe favoritku, cukup menempuh jarak yang jauh karena tempatnya berlawanan arah dengan mall.
Benedizione'caffe' namanya, Menjadi favoritku karena matcha buatan mereka sangat kental serta kuat aroma teh hijaunya.
Dikala aku tak memiliki tempat tujuan, Entah mengapa aku tidak pernah merasa bosan jika harus berlama-lama duduk di kafe tersebut.
Setelah menempuh satu jam perjalanan, akhirnya tiba dikafe tersebut. Kuparkirkan mobil dan lalu masuk kedalam, dengan ciri khasnya yang selalu menyambut hangat para pengunjungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARABELLA
RomanceHANYA BOLEH DIBACA KHUSUS USIA DIATAS 21 TAHUN, KARNA CERITA MENGANDUNG UNSUR VULGAR. TIDAK DISARANKAN UNTUK DIBACA RAME-RAME- Aku seorang wanita yang memiliki profesi yang hanya bermodalkan tubuh saja. Sejak perceraian ayah dan ibu tampaknya hidupk...