Bab 31 - The Trial Part 2

1.6K 225 49
                                    


HERMIONE POV

.

.

Jalannya sidang saat Draco dibawah pengaruh veritaserum begitu mencenggangkan. Gemuruh gumaman hadirin sidang yang ber-ohh—ria jelas terdengar.

Setidaknya dewan juri Wizengamot menjadi tahu bahwa Draco sedang dalam kesan jebakan frame kejahatan seseorang. Belum bisa dibuktikan memang dan bukti-bukti dilapangan semuanya masih memberatkan Draco.

Karena prosesnya panjang, sidang akan dilanjutkan keesokan harinya.

Kurasa hari ini cukup, aku dan Dean sudah cukup puas, dan tak sabar menanti isi Daily Prophet esok hari.

Dan yang membuatku puas adalah Rita Sketeer—hari ini, dia sama sekali tak berkutik, dia menunjukkan pandangan sebal kearahku dengan wajah arogannya.

Seandainya aku tak bisa menahan diri, aku dengan senang hati merobek mulutnya dan meninju wajahnya agar kacamata kucing milik Rita patah sekaligus membuat penyok hidungnya.

Ruang sidang sudah sepi sekarang hanya aku dan beberapa orang masih berada di ruangan untuk beres-beres berkas.

Lucius mendatangi meja kami,

"Hermione.. sebaiknya malam ini kau bermalam di Manor" tawar Lucius.

"Kenapa?"

"Cissy baru mengabari bahwa ada tamu yang ingin menemuimu"

"Siapa?"

"Sebaiknya kita pergi ke Manor sekarang" ajak Lucius tanpa bisa dibantah.

"Aku akan menyusulmu setelah aku dan Dean menyelesaikan laporan sidang hari ini. Aku akan ke Manor satu jam lagi" setujuku.

"Baiklah" Lucius pamit dengan mengibaskan jubah mewahnya.

.

.

.

Aku nyaris terhuyung kala aku memijakkan kakiku di perapian Manor setelah perjalanan melalui floo.

Seseorang menubrukku dan memelukku... gadis cantikku—Rose.

"Mum..." serunya memelukku erat.

"Oh My God.. Rose—apa yang kau lakukan disini?" tanyaku heran sambil membalas memeluknya dan mencium ujung kepalanya.

Aku menyadari bahwa Rose datang tak sendirian, ada Scorpius hadir juga disini.

"Kalian....? Ada apa?" tanyaku bergantian pada dua remaja ini.

Narcissa memandang haru. "Mother and daughter selalu membuatku terenyuh" gumamnya. "Mereka sengaja datang kesini untuk menemui kami" tambahnya.

"Kalian baik-baik saja?" tanyaku setelah lepas dari pelukan Rose. Scorpius tersenyum kaku dia tampak canggung harus menyapaku seperti apa.

Aku berinisiatif untuk merangkulnya dan Scorpius menuruti walaupun gesturnya masih canggung, tapi aku puas setidaknya Scorpius telah memecahkan ke-canggung-annya.

"Kami baru akan mulai makan malam, dan menunggumu. Come. Kita bicara sambil makan malam" mengerdik ke arahku dan mengajak anak-anak.

.

.

.

"Kami sudah diberi ijin oleh Prof. Dumbledore untuk pulang selama 2 hari. Aku berinisiatif untuk mengajak Rose kesini" Scorpius membuka percakapan.

When You Tell Me That You Love Me | DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang