Bab 3 - New Friends

3.8K 376 45
                                    


DRACO POV


"Let's go home, Son" ajakku pada Scorpius sambil menepuk pundaknya.

"Aku akan menjengukmu lagi, Mother. Rest in Peace" gumam Scorpius membelai pusara ibunya—Astoria Malfoy nee Greengrass.

Sudah 2 tahun berlalu, Astoria meninggal dunia dikarenakan ia tak bisa menghindari kutukan sihir Maledictus. Kutukan yang didapatkan Astoria semenjak dia masih bayi.

Kutukan ini baru kuketahui saat Astoria sedang meregang nyawa. Aku merasa marah saat tidak ada satupun keluarga Greengrass yang memberitahuku mengenai kutukan ini.

Mereka sudah lama tahu tapi membiarkan Astoria menikah denganku melalui perjodohan dan membiarkan dia mengandung anakku. Padahal Astoria dan keluarganya tahu bahwa saat usia Scorpius mencapai 13 tahun maka Astoria akan meninggal.

Aku merasa dibohongi, dan keluargaku juga merasa ditipu.

Sangat menyebalkan.

Hanya demi mempertahankan kekerabatan dengan keluargaku, mereka tega membiarkan keturunannya menjadi piatu—tanpa ibu.

Jujur saja, aku juga kesal dengan Father dan Mother. Mereka tetap mempertahankan perjodohan antara anggota Pureblood Society dan menyeretku menikahi wanita itu.

Awalnya aku tak masalah dengan perjodohan ini, Karena aku juga mengenal Astoria sebagai adik kelasku di Slytherin. Dia gadis yang baik dan tidak macam-macam, aku pernah mencintainya.

Pernah?

Ya, pernah mencintainya. Namun cinta itu berubah menjadi kekesalan dan kemarahan kala mengetahui mereka membohongi kami semua.

Ternyata mereka tidak tulus, mereka hanya menginginkan nama Malfoy di garis keturunan Greengrass—memuakkan.

Atas kejadian ini aku menekankan pada Father and Mother bahwa tidak ada lagi perjodohan-perjodohan yang dipaksakan antara sesama anggota Pureblood Society.

NO!

Itu sudah cukup menjadi contoh pengalaman buruk. Aku akan membiarkan Scorpius memilih sendiri pasangannya, pasangan yang dia cintai—Asalkan bukan muggle tentunya.

Aku tak perduli jika Scorpius berjodoh dengan halfblood atau muggleborn sekalipun. Asal dia tidak mengikuti jejakku.

Dan akhirnya Father and Mother melunak, kuharap kejadian ini sudah mencuci bersih otak mereka berdua dari Pride, Prejudice dan racun Voldemort. Dan mereka menyesal, sungguh benar-benar menyesal. Mereka menyetujui dan mendukung pendapatku.

Tapi aku harus menutupi fakta menyedihkan itu semua dari Scorpius. Bagaimanapun Scorpius adalah putraku, aku menyayangi putraku. Dia tidak bersalah atas kejadian ini, dia hanya tahu bahwa ibunya meninggal karena sakit alami—bukan karena kutukan.

Jika waktunya sudah tepat, mungkin aku akan memberitahunya. Jadi aku membiarkan dia mengenang memori indah mengenai ibunya.

Aku mengantar dia setiap tahun ke pusara ibunya di hari peringatan kematiannya, selebihnya aku tak pernah mengunjunginya.

Hatiku beku.

Rasanya mencintai dan dicintai wanita seutuhnya, itu adalah hal yang tidak diperuntukkan untukku.

Sialnya hidupku.

Hanya Scorpius-lah yang kini menjadi tujuan hidupku, yaitu membahagiakannya.

.

When You Tell Me That You Love Me | DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang