DRACO POV
.
Melihat Hermione yang sedih, aku pun ikut mengkhawatirkan Rose.
Bukan karena dia putrinya Hermione, Rose juga sosok gadis yang dekat dengan putraku. Dia adalah gadis yang baik dan jika terluka pasti Scorpius akan bertambah sedih.
Aku tak mau disaat aku sedang berbahagia tapi putraku bersedih.
I wish all my dearest person is happy.
Aku berjalan cepat bersama Potter, Father dibelakang mengikuti kami berdua—menuju kantor Abeforth Dumbledore.
"Kelamin Burik" kata Potter—tak tahan untuk nyengir.
Dia mengucapkan kata kunci kepada patung Phoenix batu.
Seandainya tidak dalam keadaan tegang, tentu aku akan tertawa geli mendengarnya kata kuncinya, aku hanya mampu mengernyitkan hidung.
"Dumbledore memang punya style" decak Father mendengus.
Patung Phoenix berputar dan kami menaiki tangga yang menuju ruang kepala sekolah itu.
Disana aku melihat Albus dan Scorpius—kedua remaja itu sedang duduk berhadapan dengan saling menatap sengit. Kedua tangan mereka diikat ke belakang kursi kayu dan aku melihat kedua tongkat mereka berada di atas meja.
Dumbledore menatap kedatangan kami dengan tatapan yang sedikit tertarik, seolah akan mendapatkan hiburan di hadapannya. Dia memang penyihir tua yang eksentrik.
"Ah..Harry, Draco.... And Lucius" sapanya berdiri sambil dengan santai menepuk-nepuk janggut putih panjangnya.
"Apakah harus anak-anak itu diikat tangannya seperti itu?" tanya Father protes.
"Oh..aku khawatir mereka akan berkelahi dengan tangan kosong. Tampaknya keduanya belum bisa mengendalikan emosi mereka. Young Blood—selalu sangat bersemangat" elaknya santai.
"Please sit down" suruh Dumbledore lagi.
"Ada apa ini, Abeforth?" tanya Harry dia menatap putranya jengkel.
Akupun sama menatap Scorpius dengan kesal.
Bisa-bisanya mereka melanggar peraturan sekolah lagi, apa kejadian tahun lalu tak membuat mereka kapok?
"Siapa yang mau cerita duluan?" tanya Dumbledore melirik bergantian pada Albus dan Scorpius.
"Aku!"
"Aku!"
Pekik Scorpius dan Albus bersamaan—keduanya tak mau kalah.
"Sayangnya, Mr. Potter yang duluan berteriak. Silahkan Mr. Potter, ceritakan mengapa kalian berduel dan melanggar peraturan sekolah dan menyebabkan Miss Weasley berbaring di Hospital Wings"
"What? Rose terluka gara-gara mereka?" aku terkejut dan bertanya keras—menatap Albus dan Scorpius dengan tatapan paling dingin yang kupunya.
"Tolong jangan dipotong dulu, Draco" larang Dumbledore.
Aku melihat Scorpius mendelik kepadaku dengan tatapan penuh benci? Aku berjengit ditatap putraku dengan mata penuh kemarahan.
"Aku tak tahu apa yang terjadi dengan otak kecilmu itu Scorpius? Kau berubah begitu drastis dan bertindak kejam pada Rose—" sinis Albus.
"Brengsek—" umpatnya, bibirnya masih bergerak tapi suaranya tak terdengar. Karena rupanya Abeforth menderaskan silencio pada Scorpius.
"Lanjutkan, Mr. Potter" ucapnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Tell Me That You Love Me | Dramione
FanfictionSetelah 15 tahun menunggu dan bersabar akhirnya Hermione dapat merasakan apa itu cinta sesungguhnya. Cinta memang datang terlambat -- Tapi itu layak ditunggu Ketika cinta itu ditawarkan oleh Draco Malfoy dan pria itu menawarkan kesempatan kedua untu...