HERMIONE POV
.
.
Hermione tersenyum menenangkan pada Malfoy senior yang sedang mengerutkan keningnya sambil membaca berkas-berkas di depan mejanya.
"Are you sure about this?" tanya Lucius.
"I'm sure"
Lucius menghela nafas "Jika kau gagal, bukan hanya kau yang akan kehilangan segalanya. My Son, juga terkena imbasnya, jangan anggap remeh Mathilda Mapsgot sebagai jaksa penuntut, dia berhubungan baik dengan keluarga Sketeer"
"Justru karena itu, Rita bersikap licik dengan menggunakan media dan mengeksploitasi keponakannya sebagai korban yang sangat sangat paling menderita di dunia—"
"Cihh..." desis Narcissa. "Aku benci sikapnya yang malah kesenangan saat dirinya menjadi pusat perhatian media, oh.. bahkan kolegaku yang tak tahu diri malah membela perempuan jalang itu" umpat Narcissa.
"Sudah kubilang Cissy, dalam suatu masalah, kau akan melihat siapa yang sebenernya kawan dan siapa lawan" ujar Lucius.
"Aku tahu dunia tak senaif itu, hanya saja aku kesal—sesudah begitu banyak bantuan dan sumbangan yang Malfoy berikan—ternyata sekarang mereka menutup pintu rapat-rapat dan malah mempercayai media yang kotor" decih Narcissa.
"Akan kubalikkan pendapat mereka, Cissy. Tenanglah..." ucapku tersenyum pahit.
"You Must. Oh.. aku senang kau bertahan demi Draco-ku. Kau dengan keyakinanmu—aku percaya padamu, Hermione darling"
Aku berusaha tersenyum tegar.
Perang persidangan kasus Draco akan dimulai minggu depan, kupertaruhan segalanya disini. Karirku. Masa depanku, masa depan anak-anakku, masa depan Draco dan reputasi keluarga Malfoy.
.
.
.
.
At Wizengamot
"Kau siap?" tanya Dean tenang. Dean Thomas adalah pengacara Draco yang ditunjuk Lucius atas saranku, karena duniaku sering berhubungan dengan pengadilan maka aku tahu pengacara mana yang terbaik yang bisa membantu upayaku membebaskan Draco.
Untungnya Dean bersikap professional dan tidak terpengaruh oleh tekanan media dan publik. Jika kuingat dan kuceritakan jahatnya media sihir terhadap Draco selalu membuat darahku mendidih karena emosi.
Aku tersenyum gugup "Aku harus siap" yakinku.
Dean membukakan pintu ruang sidang dan menyuruhku untuk masuk ke ruang sidang. Walaupun aku sudah lama berkecimpung di dalam Wizengamot dan tahu seluk beluknya namun saat ini, ruang sidang begitu dingin dan mengerikan.
Ruang sidang dipenuhi orang-orang yang penasaran atas jalannya sidang dan juga anggota dewan Wizengamot termasuk Arthur Weasley yang bertindak menjadi saksi, tim Auror—Harry dan Ron juga ada disana, teman-temanku—Ginny, Pansy, Blaise bahkan Luna pun hadir. Dan yang membuatku harus menahan emosi adalah kehadiran Rita Sketeer dan Desree—sebagai korban dan tak lupa dia membawa tim wartawan juga.
Sungguh menyebalkan.
Aku bersyukur Achturus Casper menjadi kepala dewan Wizengamot. Dia pria yang kukenal baik dan berteman baik dengan Lucius, aku berharap koneksinya kali ini akan mempermudah jalannya sidang.
Pada waktu yang ditentukan Achturus membuka jalannya sidang.
Achturus :
"Dewan sidang yang terhormat, pada hari ini sidang akan dimulai untuk kasus pelanggaran Hit Wizard atas nama Draco Abraxas Malfoy. Saya persilahkan terdakwa untuk memasuki ruangan sidang"
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Tell Me That You Love Me | Dramione
FanfictionSetelah 15 tahun menunggu dan bersabar akhirnya Hermione dapat merasakan apa itu cinta sesungguhnya. Cinta memang datang terlambat -- Tapi itu layak ditunggu Ketika cinta itu ditawarkan oleh Draco Malfoy dan pria itu menawarkan kesempatan kedua untu...