DRACO POV
.
.
.
"Happy Anniversary" gumamku di puncak kepalanya sambil menikmati kembang api yang meledak-ledak bersahut-sahutan di langit. Aku mengeratkan rangkulanku di lengannya saat dia bersender di pundakku.
Cahaya kembang api menerpa wajahnya yang cantik—Hermione Jean Malfoy, wanita yang sudah lima tahun ini mendampingiku dan menjadi istriku.
Kadang aku merasa tak pantas mendampinginya, karena bagiku dia terlalu sempurna. Dia membuatku bahagia dan aku menikmati detik demi detik saat dia sampingku.
Pikiranku menerawang, mengulang momen demi momen saat aku bersamanya...
Hidup bersama dengan Hermione, selalu membuatku tersenyum....
.
.
Kejadian 1
.
Ini hari pernikahanku...
Setelah menyelesaikan drama dengan putranya Hermione, yang berhasil diselesaikan dengan hasil yang memuaskan semua pihak, kini saatnya aku memenuhi janjiku—sebentar lagi...
Terus terang saja, walaupun dari luar aku terlihat santai, tapi aku tak menampik bahwa aku sedikit tegang, maklumlah aku khawatir ada sesuatu lagi yang menghambat acara pernikahanku dan Hermione.
"Father" ucap Scorpius mencolek punggungku, telunjuknya menunjuk ke arah masuk pintu aula berpintu ganda.
Saking tegangnya, aku sampai tak mendengar bahwa suara mars wedding telah berkumandang—pertanda pengantin wanita datang.
Aku menoleh ke arah jalan yang telah dipenuhi dengan kelopak bunga mawar putih—sebagai jalan untuk pengantin menuju altar.
Dan aku terpesona...
Hermione berjalan memakai gaun pengantin terindah yang pernah kulihat—gaunnya berdesain sangat simple sesuai dengan selera Hermione. Tapi karena Hermione yang memakainya... maka semuanya menjadi begitu indah.
Dia tersenyum ke arahku, tangannya memegang buket rangkaian bunga putih yang dililit pita perak.
"Dia cantik sekali.." seloroh Scorpius.
"Ya.. dia sangat sempurna..." anggukku—mataku tak pernah lepas dari sosok Hermione yang berjalan pelan dan anggun.
Di belakangnya berdiri Rose dan Hugo—yang bertugas untuk mengantar ibunya ke altar.
"Rambutnya begitu indah..." komentar Scorpius.
"Ya... rambutnya ditata sangat istimewa.." setujuku.
"Senyumnya bagaikan dewi..." ucap Scorpius lagi.
"Senyumnya memang sangat manis—" timpalku.
Eitt... tunggu dulu mengapa Scorpius memuji Hermione? Apa maksudnya?
Masa iya, ia menyukai ibu tirinya?
Sembarangan...
Aku melirik sekilas pada Scorpius yang matanya lekat menatap Hermione.. dan terus terang aku sangat jengkel.
Oh, tak bisa kubiarkan—dasar anak kurang ajar.
Aku sampai tak fokus memperhatikan bahwa Hermione kini telah sampai di altar, wangi parfumnya menyadarkanku untuk kembali fokus kepada lengannya yang mengulur kepadaku—minta disambut.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Tell Me That You Love Me | Dramione
FanfictionSetelah 15 tahun menunggu dan bersabar akhirnya Hermione dapat merasakan apa itu cinta sesungguhnya. Cinta memang datang terlambat -- Tapi itu layak ditunggu Ketika cinta itu ditawarkan oleh Draco Malfoy dan pria itu menawarkan kesempatan kedua untu...