Bab 24 - Memorable Punch

2.5K 285 25
                                    


HERMIONE POV

.

.

Aku bersikeras menunggui putriku di rumah sakit meskipun Madam Pomfrey, Proff. McGonnagal, Harry dan Ginny menyuruhku untuk beristirahat. Tapi aku belum bisa tenang jika Rose belum siuman.

Yang lain sudah bubar, karena malam semakin larut. Draco masih belum kembali, Harry mengatakan bahwa Draco, Scorpius dan Lucius masih berada di kantor Dumbledore. Harry juga menjelaskan kejadian mengapa Rose terluka.

Harry sekilas mengatakan bahwa Scorpius tengah menggunakan pensieve. Kurasa aku tahu artinya. Draco akan memperlihatkan pada Scorpius mengenai kebenaran tentang Astoria.

Dilain pihak akupun merasa gelisah bagaimana perasaan Scorpius saat ini. Tak mudah untuk menerima tekanan psikologis untuk remaja seusia Scorpius, memang betul terkadang kebenaran adalah menyakitkan, tapi hal yang menyakitkan selalu membentuk kepribadian yang kuat. Semoga mereka baik-baik saja—harapku.

Aku merasakan pundakku disentuh tangan yang hangat dan aku dapat mencium wangi tubuh Draco di dekatku.

"I'm sorry" gumam Draco pelan.

Aku memejamkan mata dan menyenderkan pipiku pada tangan yang bertengger di pundakku.

"Bagaimana Scorpius?" tanyaku.

Draco menyeret pelan bangku kursi dan duduk disampingku.

"Aku kira dia akan baik-baik saja, memang tak mudah untuk menerima kenyataan tapi lebih cepat dia tahu mungkin akan lebih baik. Hanya saja aku tak menyangka, dia harus mengetahuinya dalam kondisi seperti ini" katanya.

"Ini semacam pemicu, Draco. Terkadang situasi sepertinya terlihat sulit tapi semua akan indah pada akhirnya"

"I hope so"

"Kau baik-baik saja?" tanyaku sambil menyenderkan kepalaku ke bahunya.

"Aku baik-baik saja, dan saat ini aku merasa lega. Kau gimana?"

"I'm fine too. Aku hanya menunggu Rose siuman dan aku ingin aku berada disisinya saat dia terbangun"

"Hmm.." angguk Draco.

"Scorpius sudah kembali ke asrama? Ayahmu?"

Draco mengangguk. "Father pulang ke Manor. Kau tak lelah?"

"Aku belum merasa tenang"

"Aku mengerti"

"Tidurlah dulu. Aku akan berjaga..hmm.." saran Draco sambil mengecup puncak kepalaku.

Draco mentransfigurasi bangku menjadi kursi yang lebih nyaman untukku bersandar. Dan aku menurut tanpa bicara, rasa lelah kemudian menyergapku dan aku tertidur.

Kukira aku hanya terlelap beberapa menit kemudian terbangun saat kurasa Draco membangunkanku.

Aku mengerjap dan melihat senyum putri cantikku tertuju ke arahku. Hari sudah pagi ternyata, karena hospital wings sudah terang dari sinar matahari yang sudah terbit.

"Oh..Merlin...Terima kasih Merlin. Rose...." Aku tak bisa berkata apa-apa hanya banyak mengucap syukur ketika melihat Rose baik-baik saja.

Aku tak segera memeluknya, khawatir jika Rose masih terluka dalam dan menyakitinya.

Aku hanya mengenggam tangan dan mencium tangannya.

"Kau baik-baik saja kan? Apa yang kau rasakan?"

"Aku hanya merasakan tubuhku belum bisa kugerakkan. Tapi kurasa nanti juga akan sembuh, Mum. Madam Pomfrey adalah Healer terbaik" jawab Rose.

Aku mengerungkan keningku dan masih cemas jika-jika Rose lumpuh atau gimana.

When You Tell Me That You Love Me | DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang