Bab 19 - Old Friend

2.4K 271 20
                                    


HERMIONE POV

.

.

Hari jumat ini adalah hari libur nasional dan kementerian pun libur.

Draco pamit pergi ke Manor, jadi aku memanfatkan hari ini untuk berjalan-jalan dengan Ginny, sekalian mengobrol dengannya karena aku jarang bertemu dengan istrinya Harry itu semenjak Draco mengunciku di Penthouse dan di Dover

Kami bersenang-senang dan berjalan-jalan di Diagon Ally bersama Ginny.

"Gin, kemarilah" ajakku pada Ginny ketika melihat etalase butik yang memajang pakaian yang memiliki model ala designer muggle. Aku tertarik untuk melihat dress yang dipajang di etalase itu.

"Ini butik baru sepertinya" gumam Ginny.

"Sepertinya pakaiannya bagus-bagus. Ayo lihat-lihat ke dalam" ajakku.

Ginny mengangguk dengan antusias.

Bel pintu butik berbunyi ketika kami berdua masuk. Aku segera kagum dengan penataan butik ini—begitu modern dan rapi. Sangat berbeda dengan butik-butik penyihir biasanya yang cenderung klasik jaman dulu.

Tapi ini interiornya sangat muggle dan tampak berkelas.

"Hello, welcome to PP Exclusive Design Boutique" sapa wanita yang tampak berpenampilan sangat berkelas.

Wajahnya tampak familiar.

"Parkinson?" tebak Ginny.

Oh, benar itu Pansy. Aku sudah lama tak mendengar kabarnya. Menurut rumor yang kudengar dia menikah dengan Blaise Zabini dan tinggal di Perancis.

"Owh.. Weasley and Granger?" katanya tersenyum ramah. "Wow... sudah lama sekali tidak bertemu kawan lama dari Hogwarts" dia tampak riang.

Dan sejak kapan kami berkawan dengannya?

"Ah,,selamat datang di butikku. Aku baru membukanya seminggu yang lalu—pre opening. Wah aku senang sekali kalian sudi mau mampir. Our famous heroes—ini akan sangat menyenangkan. Kalian harus tahu, aku baru saja menyusun undangan siapa saja yang akan menghadiri grand opening butikku dan mengadakan fashion show sekalian gala dinner. Dan ternyata kalian datang—Merlin, aku sangat beruntung..." celoteh Pansy tanpa henti, membuat aku dan Ginny melongo.

"erh.. Parkinson, apa kabar?" tanya Ginny, ia nyengir sama binggungnya dengan aku.

"Heh?" Parkinson berjengit. "Jangan panggil Parkinson. Pansy saja. Oh..iya, apa kabar kalian? Ginny dan Hermione—ya, sebaiknya panggil nama depan, agar lebih akrab. Ayo, masuklah. Aku sedang minum-minum kecil, ada Cissy juga. Ayo ikut aku" dia menarik tangan kami tanpa bisa kami mencegahnya—menarik agak memaksa.

Pansy berteriak kepada salah satu pegawai butik agar mengawasi butik sementara kami diajak ke ruangan belakang. Ruangan itu seperti indoor garden dan memiliki kolam ikan kecil.

Dan aku cukup terkejut karena di ruangan itu sudah ada Narcissa—ibunya Draco. Dia duduk dengan anggun sambil membaca majalah yang mirip katalog.

"Oh Cissy, mungkin kau sudah mengenal mereka kan? Hermione and Ginny" Pansy memberikan gestur agar kami duduk di meja itu.

Aku berpandangan dengan Ginny. Ginny tampaknya lebih menguasai situasi dan ia duduk sambil tersenyum ramah. Dan akupun mengikutinya.

"Of Course, aku mengenal mereka. Hanya tak ada kesempatan untuk mengobrol lebih dekat. Apa kabar Nyonya Potter dan Apa kabar juga Mrs. Weas—Miss. Granger" Narcissa menyalami kami berdua dengan senyum ramah ala wanita ningrat.

When You Tell Me That You Love Me | DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang