Bab 36 - The Moment part 1

2.4K 206 40
                                    


HERMIONE POV

.

.

.

Suara kembang api menggelegar laksana ledakan bom yang memekakkan telinga di gedung tertinggi New York—Empire State Building

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara kembang api menggelegar laksana ledakan bom yang memekakkan telinga di gedung tertinggi New York—Empire State Building. Kembang api perayaan baru itu terus menerus melesat dan meledak di udara, kilaunya terpantul di muara sungai Hudson dan Patung Liberty diseberangnya tampak terang benderang.

Aku memandang sosok pria tampan yang berdiri di sampingku—di balkon gedung. Pria yang sudah menjadi teman hidupku dan dia balas memandangku lalu merangkulku, membiarkan kepalaku bersender di pundaknya.

Aku dan Draco sama-sama menikmati suasana tahun baru disini dan ini adalah perayaan tahun kelima pernikahan kami—disinilah, di lokasi ini kami mengikat janji—Draco memenuhi janjinya menjadikan aku Hermione Jean Malfoy.

Yah.... akhirnya kami resmi menjadi suami istri, tepat di tanggal 1 Januari seperti yang sudah kami sepakati sebelumnya.

Background letupan kembang api menjadi background kala aku mengulang kejadian-demi kejadian....

Karena hidup dengan Draco memang ajaib, selalu ada kejutan di dalamnya...

.

.

Kejadian 1 :

"Si Malfoy itu benar-benar sudah tak waras!" gerutu Harry kala melabrak paksa kantorku.

"Kau boleh pulang, Nicholas" suruhku pada asistenku yang berdiri di belakang Harry, tampak ia gagal mengumumkan Harry memasuki ke kantorku.

Nicholas mengangguk.

"Kenapa?" kerutku heran.

"Aku mendapat kabar dari Ginny dari rumah, dia sedang binggung karena seluruh anggota tim Puddlemere berkumpul di rumahku—"

"Eh..?"

"Manager tim bilang bahwa Malfoy memboyong seluruh anggota tim agar menghadiri makan malam di rumahku—SEMUA ANGGOTA TIM!! Apa dia gila? Kupikir 1 buku tiket & backstage pass sudah cukup. Sekarang apa yang harus kulakukan?" tanya Harry gusar.

Aku tertawa melihat kegusaran Harry.

"Sekarang yang harus kau lakukan—ya, pulang saja. Kasihan Ginny atau mungkin dia malah senang karena dikelilingi pria-pria muda berotot yang populer, berbakat, tampan dan sexy" godaku.

Harry melotot terperangah.

"Aku pulang! Beritahu Malfoy, jangan membuat aku terkejut seperti ini lagi" sahabatku itu bergegas menuju pintu keluar

"Nanti aku dan Draco akan menyusul kesana! Kita akan malam malam di rumahmu" seruku.

"Oh..jadi kau tahu kelakuan Malfoy-mu itu?"

When You Tell Me That You Love Me | DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang