DRACO POV
.
.
"Aku sedang memikirkan Tuscany" ucapku kala kami sudah menyelesaikan makan malam dan Granger berdiri di depan balkon yang terbuka di kamar tidurku.
Aku memegang gelas wine, begitu juga Granger.
"Ada apa dengan Tuscany?"
"Hot water spring. Aku ingin membeli rumah disana"
"Terdengar bagus. Rumah dengan desain ala Itali yang kental, lalu ada kolam air panas yang menghadap perkebunan anggur dan pegunungan. Kau akan mendapat udara yang bebas polusi setiap hari"
"Ya, itu memang tujuanku"
"Kau akan tinggal disana?"
"Mungkin nanti. Tapi tidak sekarang, rumahnya belum kubeli"
"Hmm" dia mengangguk-angguk.
Aku mendekat dan berdiri di belakangnya, tanganku melingkari pinggangnya dan aku mengendusi kepalanya dan sebagian telinganya—yang beraroma lembut dan manis, membuatku kecanduan.
"Tapi jika aku sudah membeli rumahnya, maukah kau menemaniku disana?" bisikku menggoda telinganya.
"Kau memang berniat keras membawa lari istri orang"
"Salahkan suaminya, yang melepaskan istrinya begitu saja" aku menyampirkan rambutnya ke sisi.
Dia memakai formula pelurus rambut lagi, sehingga tatanan rambutnya semakin membingkai wajah cantiknya.
Aku mengecupi lehernya, membuatnya semakin mendekatkan punggungnya ke dadaku dan dia menjenjangkan lehernya.
"Darimana kau tahu bahwa suaminya melepaskan istrinya begitu saja?" tanyanya.
"Karena istrinya sedang berada disini dipelukanku. Dan kupastikan istrinya menyukaiku" aku yakin seratus persen bahwa Granger menyukaiku.
Tak ada yang bisa lolos dari daya pikatku jika aku menyukai seseorang.
Aku menghisap kulit lehernya dan berbisik mengodanya "Kau berselingkuh"
"..ehm.. aku tidak berselingkuh" elaknya. "Kau sudah tahu bahwa aku adalah 'nobody wife'..oh.." gumamnya menebak, badannya bergidik menerima serangan seduktif dariku.
Tanganku semakin liar mengelus dadanya dan meremasnya lembut dari balik dressnya. Aku tak henti menciumi lehernya. Kurasa aku sanggup melakukan ini berjam-jam dengan Granger.
Dia memang wanita yang pandai beranalisa, tentunya dia sudah tahu bahwa aku sudah membaca berkas-berkasnya.
Woman with brain—ini sangat sexy.
"Karena itu aku yakin tak ada Auror yang datang melabrakku karena kau bukan istrinya lagi"
"Draco..." dia mendesah.
"Hmm..."
"Kenapa kau pura-pura tak tahu?"
"Karena aku ingin kau mengatakannya sendiri. Kita sudah sama-sama single..hmm...itulah kenapa aku mengejarmu"
Dia membalikkan badannya dan menatap mataku dalam-dalam. Dia kemudian merangkul leherku dan menciumku lembut, aku merasakan ciumannya berbeda kali ini.
Ada emosi yang membuncah disana, perasaan yang berdebar-debar sama seperti yang kurasakan sekarang. Perutku serasa digelitik sangat kuat sehingga jantungku mengalirkan kejutan-kejutan listrik lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Tell Me That You Love Me | Dramione
FanfictionSetelah 15 tahun menunggu dan bersabar akhirnya Hermione dapat merasakan apa itu cinta sesungguhnya. Cinta memang datang terlambat -- Tapi itu layak ditunggu Ketika cinta itu ditawarkan oleh Draco Malfoy dan pria itu menawarkan kesempatan kedua untu...