ARKALUNA [REPUBLISH]

13. Mengusik Masa Lalu

Hayi, call me fren or tia.

Follow Instagram:
@hiiist.a
@storyhisitia

Follow Instagram Rp:
@arkalister.d
@aluna.dqueen
@sakaorion.dtm
@solidarity.galaxy
@abian_melviano

(SPIN OFF ARKALUNA: ABIAN)

Alangkah baiknya vote terlebih dahulu sebelum membaca.

- HAPPY READING -

CERITA ARKALUNA SEDANG DI REVISI. CERITA SUDAH TAMAT SEJAK OKTOBER 2021.

*****

"Mata di balas mata. Darah di balas darah. Dan nyawa di balas nyawa!" Seruan Theo menggema.

Dua geng motor paling berpengaruh di antara geng motor lainnya saling berhadapan di tanah lapang dekat sekolah Bhakti Utama. Jam menunjukkan pukul 2 dini hari, tidak menyurutkan semangat mereka untuk saling adu kekuatan.

Arka dengan bandana yang di ikat di tangan sebelah kirinya maju satu langkah mendekati Theo.

"Kesalahan pahaman membuat lo jadi buta dan tuli. Regan mati karena ulah dia sendiri, bukan karena gue ataupun anggota Galaxy," balas Arka.

Theo mendecih, menatap bengis Arka. Pancaran kebencian terhadap Arka, Theo layangkan.

"Banyak bacot, anjing. Serang!" Theo berlari menerjang Arka. Dengan sigap cowok beralis tebal itu menangkis pukulan Theo.

Perkelahian cukup sengit. Mereka sama-sama menggunakan perasaan dendam.

"ANJENG! GUE TENDANG OTONG LO YA! JIAKKHH!!!" teriak Daffa.

Soni tersungkur ke belakang seraya memegangi selangkangannya. Tendangan Daffa pada juniornya sangat ngilu.

"Gue pastiin lo gak akan bisa ngehamilin anak orang karena tendangan gue. Keep halal, brother," ucap Daffa.

Beralih ke Abian. Cowok itu menyunggingkan senyum miringnya, belum ada luka sama sekali di wajah tampannya. Ia sangat sigap menangkis pukulan dari anggota Triton. 1 lawan 5 tidak membuat Abian merasa kewalahan.

"Banci," desis Abian. Cowok itu benar-benar menunjukkan sisi iblisnya, 1 kali pukulan bisa membuat 3 gigi depan Reo copot.

"Gigi gue, anjing. Bangsat lo, Abian!" Reo melayangkan pukulan ke arah Abian dengan cepat cowok itu menghindar.

"Banci kayak lo gak pantas ngelawan anggota Galaxy," ledeknya. Itulah Abian, cowok dingin dengan segala kemisteriusannya.

"Mau lo apa?" tanya Arka. Jujur saja, Arka sudah lelah dengan ke salah pahaman ini.

"Lo mati." Theo memukul rahang Arka. Cowok itu jatuh tersungkur.

"Bangsat," umpat Arka. Ia bangkit dari duduknya, menendang dada Theo. "Berapa kali gue harus bilang? Regan ngorbanin dirinya sendiri buat di abisin sama anggota Aerglo, sialan! Gue dan anggota lain udah cegah dia buat gak nantangin Aerglo, tapi adek lo batu," papar Arka.

Seakan-akan menulikan pendengarannya, Theo sama sekali tidak menanggapi ucapan Arka.

"Tetap aja, lo pembunuh," tandas Theo.

Arka mendengus, ia rasa otak Theo rusak.

"Terserah lo. Coba bunuh gue kalo lo bisa," titah Arka.

Kejadian 1 tahun lalu membuat Triton semakin membenci Galaxy. Regan, adik Theo bergabung dengan Galaxy, sebagai mata-mata Triton. Saat itu Aerglo mengibarkan bendera perang pada Galaxy, dan Galaxy tidak tau menahu soal itu. Ternyata Regan mengadu domba Galaxy dan Aerglo. Dan Regan di habisi oleh Aerglo karena ulahnya sendiri, Theo menganggap bahwa Galaxy yang telah membunuh Regan.