"Ah.. Alu— ah.. pelan-pelan sshh .." Arka menggeliat tak karuan, sama halnya dengan Arka. Aluna pun meringis berkali-kali.
"Ak—aku udah pelan-pelan," balas Aluna.
Arka memejamkan matanya ketika sebuah benda menyentuh permukaan kulitnya.
"Ah .. disitu pelan-pelan. Nah, pelan-pelan sshh .."
"Kamu sih," gerutu Aluna di sela-sela ringisan ngilunya. "Sakit, ya?" tanya Aluna. Ia mengusap rambut hitam Arka.
Cowok itu menggeleng. "Sshh .. gak kok, hh.. kan kamuh .. AKH .. PELAN-PELAN, LUNA. SAKIT AH.."
"Padahal bukan kali pertama, tetep sakit, ya?" tanya Aluna bingung.
Arka mengangguk. "Sakit," rengeknya seraya mengusap keringat.
"SALAH SENDIRI. GAK USAH BERANTEM-BERANTEM LAGI DEH, GILIRAN LUKANYA DI OBATIN JERIT-JERITAN!" omel Aluna. Arka menganga melihat Aluna tiba-tiba bertranformasi jadi Singa.
"Tapi, kamu obatinnya kayak gak ikhlas, Na. Masa luka ku di teken kenceng banget," ujar Arka.
Aluna berdiri, berkacak pinggang di depan Arka, matanya tajamnya menatap Arka seperti ingin memakan cowok itu hidup-hidup.
"Jadi salah aku?!" sentaknya.
Arka menggeleng keras. "Salah aku. Salah aku, karena udah beratem sama Theo," ucap Arka.
Aluna mendengus. "Diem, aku obatin." Aluna kembali berkutat dengan p3knya. Ia sangat fokus mengobati memar dan luka di wajah serta beberapa bagian tubuh Arka.
Sedangkan cowok itu menatap Aluna dalam diam. Betapa cantik istrinya ini, Arka tersenyum, lalu dengan tiba-tiba ia mengecup dagu Aluna membuat gadis itu membulatkan matanya.
"Arka," tegur Aluna.
"Maaf, maaf." Arka menampilkan senyuman lebarnya. Ini sudah hari kedua Arka di izinkan pulang. Masalah ia dan Theo pun sudah selesai.
Walaupun ada sedikit kekacauan sebab Abian di keroyok oleh Triton, salah cowok itu sendiri masuk kandang musuh seorang diri. Tapi, lukanya tidak separah yang Arka alami, Abian itu nomor 1 di inti Galaxy yang paling pandai bela diri.
"Kamu lagi menstruasi, ya?" tanya Arka. Arka selalu menghitung periode tanggal berapa Aluna kedatangan tamu.
"Kenapa? Gak suka? Aku ngerepotin? Aku malesin?" cecar Aluna. Lagi-lagi Arka menggeleng keras.
Mood Aluna sangat buruk. Ia harus berhati-hati dan mempersiapkan diri untuk menjadi bahan kemarahan Aluna selama beberapa hari kedepan.
"Aku minta maaf, Ka," ujar Aluna tiba-tiba.
"Kenapa?"
"Maaf, karena gak percaya kamu." Aluna membersihkan alat p3knya lalu menyimpan di atas meja. Ia duduk di samping Arka, memeluk pinggang suaminya posesif.
"Gak apa-apa, yang penting kamu selalu ada di samping aku," balas Arka.
"Arka?" panggil Aluna pelan. Cewek itu mendongak menatap rahang kokoh milik Arka. Betapa sempurnanya pahatan Tuhan yang satu ini.
"Hm?"
"Aku .. aku mau ketemu Mama, boleh?" cicitnya takut mendapatkan penolakan lagi dari Arka.
Arka terdiam sebentar. Sepertinya sudah waktunya Aluna tahu sedikit demi sedikit kisah hidup pahitnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALUNA [REPUBLISH]
Teen FictionARKALUNA NEW VERSION! Terikat perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya membuat hidup Aluna Queensha Galexia jauh lebih rumit dari sebelumnya. Ia pikir perjodohan hanya terjadi di dunia fiksi saja, namun nyatanya Ia mengalami hal tersebut. Di jod...