Waktu berlalu begitu cepat. Tepat hari ini, 1 bulan pernikahan Arka dan Aluna.
Mereka tidak merayakannya, toh sama saja seperti setiap harinya. Namun, yang beda adalah cinta Arka pada Aluna semakin besar begitu pula dengan Aluna.
Arka mulai menunjukkan sosok seorang suami pada Aluna, istrinya.
Hubungan mereka baik-baik saja, sangat baik. Aluna sudah menguasai perkejaan ibu rumah tangga, sedangkan Arka tengah fokus sekolah serta memulai investasinya di Arkalister Corp. Walaupun perusahaan itu mengatasnamakan Aluna, tapi tetap Arka yang mengelola.
"Na, dasi ku mana, ya?" tanya Arka.
Aluna tengah fokus memakai sepatu, mau tidak mau harus menghentikan kegiatannya. Ia menghela napas melihat kelakuan Arka.
"Itu di leher, apa?" tanya Aluna baik. Arka meraba lehernya. ia cengengesan saat tangannya memegang dasi. "Umur 18 tahun, ingatan kek umur 70 tahun."
"Kamu jangan gitu. Aku ini suami kamu," tegur Arka.
Aluna mendengus, walaupun mereka sudah saling mencintai, menyayangi, dan saling menjaga tidak jarang Arka dan Aluna beradu argumen.
"Suami mesum, hobi nya raba-raba," dengus Aluna.
Arka mencibir. "Kamu juga minta lagi pas aku mesumin."
"Heh!" Aluna membulatkan matanya mendengar ucapan Arka yang tidak di filter sedangkan cowok itu tertawa kecil.
Arka dan Aluna siap berangkat ke sekolah. Cowok itu membawa mobil karena cuaca pagi ini mendung.
"Padahal kita udah ngelakuin. Tapi kok debay belum ada, ya," ujar Arka bingung.
Wajah Aluna memerah. Mereka sudah melakukan hubungan 'itu', membayangkan wajah Arka pada saat malam pertama mereka membuat Aluna ingin tenggelam saja. Keringat bercucuran, wajah memerah nikmat, arghhh..
Jangan di bayangkan.
"Berarti gak tokcer," sahut Aluna sekenanya.
"Masa iya? Spermaku kan premium dan pastinya 100% original." Lagi-lagi Arka dengan mudahnya mengatakan hal vulgar di depan Aluna, ralat di samping maksudnya.
"Nanti malem kita coba lagi, ya," ajak Arka.
Aluna menggeleng. "Gak mau, aku cape."
Bahu Arka merosot, nampak tidak bertenaga. "Kalo aku udah mulai, kamu mana bisa nolak."
"Arka ih!" Aluna memukul lengan cowok yang sedang memegang stir mobil itu.
20 menit mereka sampai. Di parkiran sudah ada inti Galaxy berjejer.
"Oya Oya Mas Bruh!" Daffa dengan tingkah nyelenehnya menyapa Arka dan Aluna.
"Gila, makin gagah aja nih Pak Bos," timpal Saka.
"By, besok kita nikah, yuk," ajak Farraz pada Lia, kekasih barunya. Tentu saja karena inti Galaxy yang menyuruh Farraz untuk segera menebak Lia sebelum gadis itu milik orang lain.
"Jadi ganteng dulu, baru nikahin aku." Farraz mendapatkan tawa dari mereka.
"Tuh, Farr. Itu tandanya lo harus perawatan sampe miskin," timpal Daffa.
"Aluna makin bahenol, euy," puji Kai.
"Gue colok mata lo," ancam Arka. Kai meringis. Meraka berjalan masuk ke halaman sekolah.
Walaupun Aluna sering jalan berdampingan bersama inti Galaxy. Namun, tatapan murid-murid belum membuat Aluna terbiasa. Ia sangat risih, enggan menatap balik wajah mereka yang menatapnya iri, dengki.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARKALUNA [REPUBLISH]
Roman pour AdolescentsARKALUNA NEW VERSION! Terikat perjodohan yang di lakukan oleh orang tuanya membuat hidup Aluna Queensha Galexia jauh lebih rumit dari sebelumnya. Ia pikir perjodohan hanya terjadi di dunia fiksi saja, namun nyatanya Ia mengalami hal tersebut. Di jod...