34. Dibalik Semuanya

56.5K 5.2K 627
                                    

*****


Arka meremat handphonenya. Arka yakin 100% bahwa itu suara Aluna.

"Argh .. sial," umpatnya.

Arka terduduk di rerumputan basah sehabis terkena air hujan, pantulan bulan pada air danau terlihat sangat indah. Hidupnya tanpa Aluna benar-benar kacau.

Cowok itu melemparkan kerikil kecil ke arah danau berharap mampu membuat hatinya tenang walau hanya sedikit saja.

Ia sudah berusaha mencari Aluna semampunya.

"Arka?" Arka menoleh ke belakang. Ada sahabatnya. Farraz, Daffa, Kai, dan Saka berjalan menghampiri cowok yang tengah kalut itu.

"Kenapa ngikutin gue?" tanya Arka sinis. Mata cowok itu mendelik tak suka ke arah sahabatnya.

"Katanya mau cari Aluna, ayok, udah ketemu," ujar Farraz dengan senyum tipis yang terukir.

Mata Arka berbinar, senyumnya merekah. Ia akan bertemu Aluna.

"Dimana? Dimana gue harus ketemu Aluna?" tanya Arka bungah.

Kai, Daffa, Farraz dan Saka menghela napas berat. "Tapi gak mudah," ucap Saka lesu.

Bahu Arka merosot, ia memijit pangkal hidungnya. Sudah meduganya, tidak semudah itu mendapatkan Aluna kembali.

"Orang suruhan Om Vito di kerahkan, dan hasilnya emang ada. Aluna ketemu," tutur Daffa, "Tapi, kita gak semudah itu kesana, kita juga gak bisa grebek Ayu."

Daffa benar, Ayu tidak mungkin di kalahkan semudah itu. Gadis itu gila, nekat, dan tak punya akal sehat. Arka hanya mau tidak terjadi apa-apa pada Aluna.

"Lo gak boleh gegabah, kita balik. Omongin soal ini sama Om Vito," ujar Saka.

Tidak ada alasan untuk cowok itu menolak. Arka menurut apa yang di ucapkan sahabatnya. Ia kembali ke rumah bersama dengan mereka berempat. Di luar kediaman Rio banyak sekali yang berjaga seperti anggota Galaxy terdahulu, serta orang suruhan Rio. Di rumah kediaman Dewantara di jaga super ketat mencegah hal buruk terjadi kedua kalinya.

"Je, dimana?" tanya Arka setibanya disana.

"Ayu ada di Brillian, gedung kosong bekas perusahaan Brillian Corp," jawab Jeje.

Arka mengerut keningnya. "Brillian Corp?" gumamnya.

Itu adalah perusahaan yang memakan uang Arkalister Corp sehingga cowok itu mencabut sahamnya di Brillian, dan berakhir Brillian bangkrut. Setelah itu Arka tidak tahu menahu soal perusahaan itu selain bangkrut. Toh, Brillian sangat merugikan Arkalister sebesar 1 Triliun uang dana perusahaan. Karena Brillian, Arkalister pun terancam bangkrut. Kejadian itu 1 tahun yang lalu.

"Kita pergi kapan?"

"Jangan dulu, Arka," sela Vito. Laki-laki paruh baya berbadan besar kekar itu menahan tindakan gegabah Arka, keponakannya.

"Om?"

"Sabar dulu, Ayu itu pintar," ucap Vito. Arka terdiam, ia tidak sabar ingin menemui Aluna.

ARKALUNA [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang