33. Mencari

52.5K 5.1K 261
                                    

"Tanpa kamu semuanya hampa, tanpa kamu hidup ini tidak berarti dan tanpa kamu aku seakan mati."

*****

- HAPPY READING -

*****

Sudah hari kedua Aluna hilang tanpa jejak. Arka kalang kabut sampai inti Galaxy angkatan pertama ikut mencari Aluna. Kendala ada pada Abian, strategi Galaxy tanpa Abian kurang sempurna. Cowok itu hilang 3 hari yang lalu.

Arka semakin di buat pusing. Ia meminta bantuan pada Zidan dan Jeje, angkatan Galaxy terdahulu untuk meretas data sekolah yang bermusuhan dengan Bhakti Utama. Jeje, cowok berdarah Belanda-Manado itu menggantikan posisi Abian untuk meretas data-data sekolah.

Senja, sahabat kecil Saka pun ikut turun tangan dalam pencarian Aluna. Ayu mengancam, jika mereka memanggil polisi maka saat itu juga Aluna akan di bunuh. Gila memang, tapi itulah Ayu yang sebenarnya.

"Tante, jangan nangis. Aluna pasti ketemu kok," ucap Haura menguatkan. Lani terus menangis. Anaknya yang malang.

Haura dan Jasmine tidak henti-hentinya mengusap punggung wanita berkepala 4 itu, sedangkan Auris harus kembali ke London kemarin. Ia terpaksa tidak bisa ikut serta dalam pencarian Aluna. Sangat di sayangkan.

"Udah ketemu?" tanya Arka. Jeje menggeleng dengan mata yang masih fokus ke laptopnya.

"Ayu gak sendirian," balas Jeje.

Sudah Arka duga. Gadis itu tidak mungkin melakukan ini semua sendirian.

"Gue rasa, waktu markas di bobol itu semua juga ulah Ayu, dan tentu juga orang yang berperan penting di sekolah," lontar Kai.

"Gue setuju. Markas kita gak semudah itu buat di bobol," balas Daffa.

Arka memijit pangkal hidungnya. Sejak kemarin ia sampai lupa makan dan tidur, fokus mencari Aluna. Kemana perginya gadis itu.

"Papa sudah hubungi Om Vito, diakan pulang hari ini untuk bantu kamu," ujar Geo. Arka mengangguk lesu tak bertenaga.

"Ka, gue tau lo khawatir sama Aluna. Tapi, seenggaknya lo makan," ucap Daffa.

Melihat kondisi Arka yang kacau, membuat mereka semua kasihan terhadap cowok itu. 2 hari tanpa Aluna, mampu membuat hidup Arka tidak bergairah. Separuh jiwanya hilang.

"Nanti aja," balasnya. Daffa tak berucap lagi jika jawaban Arka seperti itu.

Beralih pada Sama dan Senja, keduanya tengah duduk di sofa milik keluarga Dirgantara dengan beberapa anggota Galaxy di sekeliling meraka.

Senja mengenggam tangan sahabat kecilnya, Saka. "Kamu mau istirahat dulu di rumah? Kayak masih sakit, ya?" tanya Senja. Wajah cowok itu masih sangat pucat, tentu Senja khawatir.

"Gak apa-apa. Jangan urusin aku, kita fokus cari Aluna, Ja," ujar Saka seraya tersenyum manis.

Farraz meninju pelan bahu cowok itu, "Jangan ngeyel sih, dengerin kata calon pacar."

"Tau nih, diem-diem selama ini punya gebetan," timpal Kai.

Mereka berusaha mencairkan suasana tegang ini. Farraz, Kai, serta Daffa tak henti-hentinya melontarkan lelucon meski itu tidak lucu.

ARKALUNA [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang