02. Dijodohkan

131K 10K 404
                                    

Hayi!

Follow Instagram: @storyhisitia dan @hiiist.a

Follow Instagram Rp:
@arkalister.d
@aluna.dqueen
@sakaorion.dtm
@solidarity.galaxy
@abianmelviano

Siap untuk terarka-arka?!
🔥🔥🔥

(SPIN OFF ARKALUNA: ABIAN)

Alangkah baiknya vote terlebih dahulu sebelum membaca!

- HAPPY READING -

*****

Aluna menggeliat merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal. Gadis itu mengedarkan pandangannya. Apakah Kai mengantarnya pulang semalam? Seharusnya iya, orang asing tidak boleh memasuki kamarnya.

Aluna mengambil segelas air yang berada di atas nakas, meneguknya sampai habis. Ia berjalan ke arah meja belajar, duduk termenung.

"Na?" panggil Lani pelan dari balik pintu.

"Masuk, Bun," jawab Aluna. Lani masuk ke dalam kamar anaknya. Ia membawakan sepotong sandwich dan segelas susu untuk Aluna.

"Jadi gimana?" tanyanya. Binar harap di mata Lani membuat Aluna mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Hah?"

"Tentang perjodohan itu. Kamu mau kan?" tanya Lani memastikan. Aluna kembali teringat kejadian malam tadi.

"Ja—jadi itu bukan mimpi?" lirihnya. Gadis itu mengusap-usap pipinya yang terasa gatal.

Lani tertawa kecil, "Ya bukan lah, Sayang. Kamu mau, kan?"

Aluna menghela napas. Semua ini adalah kenyataan? Ia tidak bermimpi? Ia akan di jodohkan dengan lelaki yang tidak Aluna tahu sama sekali seperti apa rupanya.

Bisa jadi lelaki itu bertato? Jika itu Jungkook sih, tidak apa-apa. Atau laki-laki berbadan besar, atau laki-laki berumur 40. Jika laki-laki itu adalah Gong Yoo Aluna menerimanya dengan lapang dada.

"Aluna masih sekolah," kata Aluna berusaha membuat Lani goyah akan perjodohan tersebut.

"Dia juga masih sekolah."

"Tuh kan, gak sepatutnya kalian menjodohkan aku sama dia. Kami masih sekolah, Bund. Aku masih anak kecil. Bund.." Aluna memohon kepada Lani.

"Gak kenapa-kenapa dong, lagi pula yang punya sekolah Papanya calon kamu. Dua anak kecil nikah, tapi harus legal, ya, terus punya anak. Jadi keluarga perbayian," celoteh Lani. Ia tertawa kecil membayangkan jika dirinya mempunyai cucu dalam waktu dekat ini.

"Bund, please," rengek Aluna sembari menggoyang-goyangkan tangan Lani.

Lani menggenggam tangan anak perempuannya. "Bunda tetap berpihak kepada Ayah. Kamu harus ada yang menjaga, Na. Bunda takut hal itu terulang kembali, ini cara satu-satunya agar kamu aman." Lani tersenyum tipis pada Aluna. "Semua bakal baik-baik aja, trust me."

Jika menyangkut kebaikannya serta kebaikan keluarganya, Aluna tidak bisa menolak. Jika perjodohan ini membuat hidupnya lebih baik, Aluna akan menerimanya.

ARKALUNA [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang