17. Selesai pt.2

88.1K 7.4K 191
                                    

"Luna ..," Haura memeluk Aluna di ikuti Jasmine. Mereka berpelukan. Aluna terkekeh kecil, lalu mengurai pelukan.

"Ada apa sih?" tanyanya diiringi tawa kecil.

"Ih masih bisa ketawa. Liat muka lo," ujar Haura seraya memberikan sebuah cermin kecil. Aluna menghela napas.

"Gue cuma kurang tidur," balasnya.

Jasmine mendengus. "Kita khawatir sama lo. Kenapa gak masuk sekolah? Terus kenapa lo ada di rumah Tante Lani?"

"Ini kan rumah Bunda gue."

"Arka juga gak masuk sekolah, gue tanya ke Abian gak tau yang lain juga," ujar Haura.

Aluna terdiam. Kemana Arka? Pikirannya melayang jauh. Apa Arka pergi mencari Theo? Apa Arka ..? Tidak, tidak. Aluna tidak boleh berpikir seperti itu.

"Gue denger dari si Buaya. Katanya lo lagi ada masalah," lanjut Jasmine.

Aluna tersenyum tipis. "Biasa, masalah rumah tangga."

"Emang serumit itu, ya kalo masalah rumah tangga?" tanya Jasmine.

"Menurut gue gak sih. Selama ini Arka baik, baik banget. Cuma, emang sekarang kita lagi sama-sama cape," jelas Aluna.

Haura menggenggam tangan Aluna. "Lo tau, Na?"

"Tau apa?" tanya Aluna mengerutkan keningnya.

"Tau kalau lo istrinya Arka?"

Jasmine memutar bola matanya malas, ia mendorong gadis yang sudah menjadi temannya saat pertama kali masuk SMA.

"Santai, untung gue jatuh ke kasur," dengus Haura.

"Terus lo maunya jatuh kemana? Ke pelukan Abian?" Jasmine menaik turunkan alisnya.

"Jasmine!" tegur Haura diiringi dengusan.

Aluna tertawa pelan. "Mau sampai kapan, Ra? Gak cape?"

Haura tersenyum getir. "Gue cuma perlu buat dia berhenti menyelami samudera."

"Elah, sok puitis lo," cibir Jasmine.

Haura mendengus. Ia kembali mengalihkan perhatiannya pada Aluna. Aluna harus tau sedikit tentang Arka, hanya sedikit.

"Na," panggilnya pelan. Aluna yang tadi tertawa akhirnya mengatur tawanya, lalu menatap Haura.

"Kenapa?"

"Gue emang gak berhak ceritain ini, gue harap lo percaya." Suasana mendadak serius. Jasmine pun ikut terdiam. "Arka itu sepupu gue dari Papanya. Gue sama Arka gak terlalu deket. Tapi yang gue tau, Mama Arka itu meninggal waktu ngelahiriin dia, dia di benci seluruh anggota keluarga Mamanya. Dia juga punya Kakak, tapi tinggal di London bareng Nenek Kakeknya. Kadang Om Geo pun suka nyusulin Kakaknya Arka." terang Haura.

"Kakanya Arka perempuan?" tanya Jasmine.

Sama halnya dengan Aluna. Mereka berdua terkejut mendengar cerita Haura. Jadi, ini alasan mengapa mereka tidak pernah mendengar cerita soal Mama dari mulut seorang Arkan Alister Dirgantara?

"Iya, Auris namanya."

"Jadi itu alasan Arka gak mau ajak gue ketemu Mamanya? Jadi itu alasan Mamanya gak dateng kepernikahan gue? Berarti maksud Bunda, Arka butuh sosok wanita ... ini?" tanya Aluna lirih. Rasa bersalah menggerogoti hatinya sedikit demi sedikit.

"Na, maaf," parau Haura melihat Aluna merenung.

"Gak apa-apa." Aluna tersenyum tipis. "Gue bingung. Kenapa Arka gak mau ajak gue ke makam Mamanya?" tanyanya lirih.

ARKALUNA [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang