8. Bing

219 43 2
                                    

Dia ke mana sih?


~Ditelepon gak bisa~


~Di-sms gak dibales~


~Apa sih maumu~


Tuh kan aku jadi nyanyi tidak jelas.


Woi!


Woi!


Woi!


Ku-SPAM dia.


Hingga lima belas menit kemudian masih juga tak dibalas. Aku berdecih. Sebenarnya ada apa dengannya? Dia kan bisa menulis. Walau percuma jika aku meneleponnya.


"Argh.... Ke mana sih lo Hook? Sok sibuk banget! Temen juga gak punya...."


"Kenapa sih, Bing? Kok cemberut terus dari tadi?" Tiba-tiba ada suara mistis yang menyela uring-uringanku. Eh, bukan ding, itu Mami. Aku tak mau jadi durhaka dengan menyebut suaranya mistis.


Aku mencebikkan bibir. "Mi, kira-kira kenapa orang yang gak punya temen, lama bales chat dan susah ditelepon? Padahal nyambung di-vidcall, berarti dia tersambung ke Internet, kan?" ungkapku panjang lebar.


Mami tersenyum penuh arti. Entah artian yang bagaimana. "Cewek atau cowok?"


Bau-baunya Mami bakal salah paham nih. "Cewek, tapi bukan pacar Bing ya, Mi," belaku sebelum dituduh yang macam-macam. Yang benar saja aku dan Hook pacaran.


"Ooh, bukan pacar Bing," monolog Mami seraya menganggut-anggut. "Mm, mungkin dia terganggu sama Bing."


"Maksudnya," sentakku, "dia gak suka samaku?"


Mami tersenyum lucu. "Iya."


"APA? Gak mungkin! Aku udah baik sama dia. Kenapa dia gak suka samaku?" amukku. "Gak tau diri. Awas aja dia."


Aku segera membawa langkah pergi dari gazebo di area kolam renang rumah kami, tempatku sedari tadi duduk-duduk menunggu balasan si Hook yang menyebalkan.


Lihat saja, ia akan menyesal sudah mengabaikanku. Dan lagi, berani-beraninya dia tidak suka padaku.


***


Tok-tok-tok!

Mahda: The Girl Who Can't Hear (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang