“Oke, gue bakal cerita tentang dia.” Bing tampak sangat serius. “Namanya Bella. Dia meninggal waktu gue kelas tiga SMP. Dari kecil dia pengidap hemofilia.”
Aku cukup terkejut dengan hal tersebut, dan agaknya Bing menangkapnya.
“Ya, ini memang jarang terjadi. Hemofilia biasanya lebih sering menyerang anak laki-laki. Perempuan biasanya cuma carrier---pembawa sifat.”
Aku menulis sesuatu di bukuku.
Apa mami kamu carrier?
“Enggak.”
Lah, terus kenapa bisa?
“Bella itu bukan adik kandungku. Mami gak bisa punya anak lagi. Jadi orang tuaku ngangkat Bella jadi anak. Kami juga awalnya gak tau. Bella memang gampang banget memar. Sampe hari itu tanpa sebab yang jelas
dia mimisan gak berhenti-berhenti. Bella kehilangan banyak darah cuma gara-gara
mimisan. Dia juga pingsan waktu itu. Setelah dibawa ke dokter, tes darah dan
sebagainya, akhirnya kami tau dia hemofilia.”
Sebelumnya Bella tinggal sama siapa?
“Di panti asuhan.”
Orang-orang panti masa gak ada yang tau.
“Mereka tau tapi gak mau kasi tau kami.”
Kenapa?
“Pernah ada keluarga yang mau adopsi Bella sebelum kami, tapi langsung batal setelah tau dia pengidap hemofilia. Aku tau mereka agak curang, tapi pengobatan hemofilia memang cukup mahal. Pihak panti sendiri ngaku gak mampu bayar.”
Ah, pasti menyedihkan menjadi anak yang tidak diinginkan.
Bing melanjutkan ceritanya, “Walau kami gak tau orang tua kandung Bella,
kemungkinan besar dia punya ayah pengidap hemofilia sementara ibunya adalah
wanita carrier. Dengan begitu ada kemungkinan anak perempuan bisa mengidap
penyakit tersebut.”
Kenapa harus seperti itu baru anak perempuan bisa mengidap hemofilia?
“Hadeh, padahal gue bukan anak IPA. Tapi gak apa-apa deh, Bing yang Maha Baik Hati ini akan menjelaskan dengan senang hati.” Bing membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman. “Jadi gen pembawa hemofilia itu terikat di kromosom X. Perempuan kan punya 2 kromosom X, kalau hanya satu kromosom X yang membawa gen hemofilia maka dia cuma jadi carrier dan gak akan menderita penyakit ini. Sedangkan kami para cowok cuma punya satu kromosom X. Kalau satu-satunya
kromosom X ini membawa gen hemofilia, ya udah, kami bakal menderita penyakit ini.”
Kini aku paham.
Jadi kalau cewek harus dua-dua kromosom X-nya bawa gen ini baru bisa kena?
“Seratus buat Hook.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mahda: The Girl Who Can't Hear (Tamat)
ספרות נוערPeddie High School Series #2 Dikejar-kejar cowok urakan yang mengira dirinya bisu! Itulah yang dialami Mahda. Saat pertama kali bertemu dengan Bing, cowok bertampang berandalan yang aslinya polos banget, ia dikira bisu sebab tak menjawab saat ditany...