Chapter 025

1 1 0
                                    

"...."  italia [tebal / miring]

"..." Francis [tebal]

'....' Telepati [ biasa ]

"...." Flashback [ miring ]

.

.

Chapter 025, Pergi ke rumah Yuuma-senpai


"Rui-chan, kamu datang!!"kata suara ceria amat di kenal oleh mereka terdengar jelas.

"Nee-chaan datang.."pekik Lui dengan bersorak senang.

"Sunshine.. jangan terburu-buru begitu, nanti kau terjatuh."tegur suara Sora yang menegurnya.

Terlihat seorang gadis bersurai honey-blonde yang di ikat kesamping dengan pita.

Terlihat kedua gadis bersurai honey-blonde dan hitam yang saling berpelukan.

"Kayak Teletubbies ya."celetuk Lui sambil terkekeh geli.

Len mengangguk mengiyakan.

"Dasar menjijikkan.."umpat Miku melihat adegan di hadapannya sekarang.

Tendang!!

"... Hei! Itu sakit tau."bentak Miku saat dirinya mendapat sebuah tendangan dari seorang anak laki-laki bersurai hijau cerah yang membawa boneka Dino itu.

Anak kecil itu menatapnya marah.

"Jangan bicara seperti itu, pada kedua kakak perempuannku. Dasar kakak jahat."kata Anak itu dengan kesal.

"Benar mending kakak pergi aja, kami ngk suka sama kakak."usir Lui pada Miku.

Sora menghela nafas pelan mengendong kedua anak itu berjalan pergi.

"Maaf, aku ingin membicarakan sesuatu dengan mereka dulu."ucap Sora pada mereka.

"Jangan terlalu keras sama mereka, Sora-kun.."saran Rin pada Penjaganya.

Sora mengangguk pelan.

"Tak ku sangka di sini bakal ramai.."ujar Len yang mendengar rengekan dari kedua anak itu.

"Kalau ngk ramai yang ada kuburan,  Kagamine-kun.."celetuk Rui yang tertawa renyah saat mendengar teriakkan Sora di ruangan sebelah.

"Tapi anak-anak pada umumnya itu, suka sekali berbuat kenakalan tapi menurutku itu wajar saja."tambah Rin yang spelass karena mendengar ancaman yang di keluarkan dari mulut pemuda bersurai biru muda itu.

"Yang benar saja."batin Rin dengan sweatdrop.

"Memangnya mereka tidak bisa di marahin saja..?"tanya Miku dengan raut wajah tidak setuju. "Mereka terlalu nakal, seharusnya mereka perlu nurut sama orang tuanya.. ya, kalau tidak ingin berikan saja mereka pukulan."lanjutnya lagi.

Rui, Rin dan Len menatap sosok gadis bersurai tosca dengan raut wajah terkejut.

"Pukulan? Itu tindakan kekerasan, Miku. Jika mereka berbuat salah lebih baik kau hanya perlu menegurnya."ucap Rin yang mendengar ucapan gadis itu.

"Hei, jika kau memiliki seorang anak! Apa kau tega memarahinya dan main tangan saja. Dari yang ku lihat kau sama sekali tidak menyukai anak-anak."balas Rui memandang wajah Miku dengan tatapan datar.

"Apa itu benar? Kau sama sekali tidak menyukai anak-anak."tanya Len yang ikutan bertanya.

"Rui-sana bohong!! Aku sangat menyukai anak-anak kok, lagi pula kalau kita menikah aku pasti akan mengurus anak kita."jawab Miku yang membantah ucapan dari Rui padanya.

Protector of Kagami Rin [ Rimeke ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang