Chapter 038

1 0 0
                                    

"...." italia [tebal / miring]

"..." Francis [tebal]

'....' Telepati [ biasa ]

"...." Flashback [ miring ]

.

Chapter 038.

.

Rin membuka mata perlahan hal pertama kali yang ia lihat adalah pemuda bersurai honey-blonde yang kini menatapnya sekarang dengan senyuman lembut menghiasi wajah pemuda itu, Rin mengerjap mata sesaat.

"Selamat pagi, Bagaimana dengan tidurmu apa nyenyak?"tanya pemuda itu padanya.

Rin terdiam sejenak memproses apa yang terjadi sekarang, dia hanya mengingat kembali kejadian tadi malam saat pemuda di hadapannya ini tampak berusaha payah untuk bernapas dengan suhu badan yang tinggi.

Membuat gadis bersurai honey-blonde itu sontak duduk di ranjang, "L-Len, apa tubuhmu baik-baik saja."tanya Rin dengan tiba-tiba membuat pemuda di hadapannya memeringkan kepalanya dengan bingung. "Iya, memangnya kenapa."jawab dan tanya pemuda itu.

"Benarkah, tadi malam kamu demam tinggi."balas Rin padanya.

Mata milik Rin membulat sempurna saat merasakan sepasang tangan memeluk pinggangnya membuatnya langsung terbaring di atas ranjang. "Demamku sudah turun tadi malam, kamu yang merawatku semalaman 'kan."kata pemuda itu pada Rin.

"L-Len bisa kamu lepaskan pelukanmu."ucap Rin terdengar gugup dan malu. "Kenapa,?"tanya pemuda itu yang memperatkan pelukan nya. "S, soal itu."ucap Rin dengan gugup.

"Ah, baiklah.."jawab pemuda itu sambil melepaskan pelukannya dengan enggan.

"Bagaimana keadaan mu, apa jauh lebih baik."tanya Rin padanya, pemuda itu mengangguk saja. "Iya, aku sudah mendingan."

.

.

"Bagaimana dengan keadaan mu, Len apa sudah mendingan?"tanya Rin yang meletakkan secangkir teh hangat untuk pemuda di hadapannya ini.

Pemuda mengambilnya secangkir teh hangat lalu meneguknya samar, lalu meletakkan secangkir teh hangat itu kembali. "Ya, sekarang aku jauh lebih sehat."jawab pemuda itu tampak tersenyum lembut.

"Ah, syukurlah kalau begitu! Lui-kun sampai menangis melihat keadaan mu kemarin."kata Rin padanya.

Pemuda itu mengerjap perlahan mencerna apa yang di katakan oleh Rin, "dia menangis karena aku jatuh sakit."tanya pemuda itu menyakinkan.

Rin tampak mengangguk kepalanya. "Iya, dia menangis tersedu-sedu sementara kamu tampak tidak bernapas semalaman."jawab Rin yang terdengar cemas saat melihat pemuda di hadapannya ini jatuh sakit.

"Jadi begitu rupanya.." Pemuda itu tampak bergumam pelan, Rin menghelang napas. "Kenapa kondisi mu, baik Sora-kun kalian berdua membuat ku khawatir saja."

Pemuda itu hanya mengelum senyuman sedu, "entalah aku juga tidak tau."jawab Pemuda itu, Len sambil memasang wajah murung.

"Ah, ngomongin Sora! Bagaimana keadaan anak kita satu itu?"tanya Len padanya.

Rin yang mendengar ucapan Len. "Dia sudah sadar, kemarin dan aku meminta untuk istirahat lebih lama lagi."jawab Rin yang melihat sosok Len tampak menghelang napas lega.

"Syukurlah kalau begitu,"ucap Len.

"Uhm, Len kenapa kamu sampai seperti ini." Len memeringkan kepalanya. "Saat di rumah tiba-tiba saja, jantung milik ku tampak di hantam oleh sesuatu.."cerita Len padanya.

Protector of Kagami Rin [ Rimeke ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang