Protector of Kagami Rin [ Rimeke ] ✅

Chapter 041

"...." italia [tebal / miring]

"..." Francis [tebal]

'....' Telepati [ biasa ]

"...." Flashback [ miring ]

.

.

Chapter 041, Keputusan Len

.

..

...

"... Apa?"tanya Len menatap malas kedua orang tuanya yang menatap dirinya kesal sekaligus marah.

Seorang pria bersurai honey-blonde itu mengangkat tangannya lalu menampar pipi Len dengan kasar membuat Len tertoleh ke samping saat mendapatkan tamparan tersebut. "Apa yang kau lakukan, Len Kagamine."ucap seorang pria yang merupakan sosok ayah bagi Len yang menatap marah sang anak bungsu.

Sementara itu ibu dari Len hanya memandang kecewa pada sang bungsu. "Apa yang ku lakukan,"beo Len dengan tatapan polos bahkan dia tidak peduli dengan panas pada pipinya itu.

"Jangan pura-pura tidak tahu, Miku-chan menangis karena kau mau membatalkan pertunangan kalian. Kenapa kau berkata pada 'calon istri'mu, Len-kun."marah ayah Len dengan tatapan marah

"Memangnya kenapa,"tanya Len dengan nada rendah dengan tatapan dingin yang di perlihatkan. "Lagi pula aku tidak memiliki perasaan lagi padanya, wajar saja aku memutuskan untuk mengakhirinya."lanjut Len tanpa perasaan.

"Anak ini.."desis Ayah Len yang melihat sosok sang anak malah melawannya.

"Apa! Tou-san mau menamparku? Menyiksa ku? Silahkan saja aku sama sekali tidak takut."balas Len dengan tatapan dinginnya.

Ayah Len menghela nafas berat karena tingkah laku sang anak bungsu yang entah mengapa mulai melawan perintah nya, dia hanya tau Len hanyalah anak yang penurut apa-pun yang ia inginkan.

"Lantas kenapa kau mengakhiri hubungan kalian, apa alasanmu."tanya ayah Len - Oliver - yang menekan amarahnya yang hampir meluap.

"Tidak ada alasan untuk menjawabnya,"jawab Len dengan acuh.

"Len-kun."ucap ibu Len - Seuu - mencoba untuk mendesak sang anak untuk menceritakan apa yang terjadi. "Jangan mencoba untuk mendesak ku, Kaa-san. Itu tidak ada gunanya."ujar Len dengan tatapan datar berjalan masuk kedalam rumah.

Len melangkah kakinya menuju kearah kamarnya yang berada di lantai atas, niat untuk menaiki tangga di urungkan karena sesuatu membuatnya terdiam.

"... Apa ini semua karena anak sialan itu," perkataan Oliver tepat sasaran karena melihat anak bungsunya itu terdiam.

"Len-kun! Apa kau masih memiliki hubungan dengan gadis tidak tau diri itu,"lanjutnya lagi melihat tangan sang anak tampak mengepalkan dengan kuat.

Oliver menyeringai pelan saat perkataan memang benar bahwa sang anak masih memiliki perasaan pada gadis bersurai honey-blonde itu.

"Ah, duga ku memang benar kau masih mencintainya."tebak Oliver dengan nada meremehkan. "Len-kun apa benar yang di katakan oleh Tou-san mu,"tanya Seeu pada sang anak.

"Kamu masih memiliki perasaan pada gadis itu yang tidak akan bisa memberikan keturunan untukmu,"lanjutnya lagi.

"... Diam"ucap Len menahan diri agar tidak meledak.

"Tentu saja, Sayang! Jika benar putra kita tidak akan melakukan ini jika dia masih memiliki perasaan pada 'mantan kekashinya' "ujar Oliver dengan nada meremehkan.