Prolog

8 2 0
                                    

Seorang pemuda bersurai pirang yang helai rambutnya tertutupi oleh sebuah Hoodie berwarna biru. Kini mata Pemuda itu menatap lurus ke arah sosok jauh lebih tua darinya, manik bagikan blue sky itu tampak begitu dingin. Sosok yang di tatap oleh pemuda itu, adalah seorang Pria bersurai pirang, dengan hiasan sepasang jepit rambut menghiasi poni.

Manik Pria itu yang serupa, menatap pemuda itu dengan memohon. Memohon untuk meminta pertolongannya, walaupun dia mengetahui bahwa remeja itu; tidak akan pernah mau membantunya.

Karena sudah jelas di antara mereka memiliki hubungan yang begitu buruk, Pria itu juga mengerti bahwa pemuda itu, tidak akan pernah mau memaafkannya. Tapi, dia harus mengatakan apa yang ingin ia utarakan. Berharap sekali pemuda di hadapannya saat ini mau sekedar untuk menolongnya.

"Bisakah kamu untuk percaya, padaku. Sekali saja."kata Pria itu menatap sosok pemuda bersurai pirang itu, yang menatapnya dengan pandangan tidak tertarik.

"Oh, percaya padamu! Untuk apa? Memangnya aku harus percaya apa yang kau katakan padaku. Yang keluar dari mulutmu.. itu?"balas pemuda itu dengan kata-katanya yang tidak mungkin, ia percayai..

Pria pirang itu menatap sosok pemuda itu menatapnya hanyalah orang asing, .... Bahkan pemuda yang berusia 16 tahun, menatapnya begitu mencela. Pria pirang itu mengerti, mungkin ini... Adalah Karma untuknya! Setelah apa yang ia lakukan pada, sosok yang di paling berati, bagi pemuda itu.

Tapi, hanya pada pemuda inilah, dia meminta tolong. Ia tidak bisa percaya pada orang lain; hanya pemuda inilah yang bisa membantunya.

"Tidak bisa berkata-kata lagi, uh!"cibir pemuda itu. Bibir pemuda itu tersenyum miring padanya, Pria itu hanya bisa menghela nafas pasrah.

"Kalau tidak ada lagi, yang kau katakan, aku akan pergi."putus pemuda itu membalikkan badannya, enggan menatap pria itu. Memutuskan untuk meninggalkan pria itu seorang--

"Ozora..., Ibumu akan dalam bahaya!"

Diri...,

Pemuda itu berbalik dengan cepat, menatap tajam dan menusuk, mencoba untuk tidak menghajar, orang yang lebih tua, darinya. "Apa maksud dari, kata-katamu.. itu." Pemuda itu menatapnya dengan penuh dengan amarah, tampak terlihat jelas dari kedua mata miliknya.

Ozora..., Adalah nama panggilan dari pria pirang itu, untuk pemuda itu..., karena pemuda itu tidak suka ada orang yang memanggil nama aslinya. Manik milik pria itu menatap pemuda itu...., Dengan memohon dan terluka, Ia tau bawah dia tidak cukup di maafkan olehnya, setelah kesalahannya selama ini.

"Ozora..., Dengarkan aku dulu! Ada beberapa orang mencoba untuk memburunya, kamu harus berada di sana untuk melindunginya. Aku mohon padamu..."pinta Pria pirang itu dengan nada memohon. Pemuda itu mencoba untuk mengertakkan giginya dengan geram. "Apa kau mencoba untuk menipuku."tungkas Pemuda itu menatapnya dengan nyalang. Pria itu mengeleng kepalanya, apa yang di katakan adalah kebenaran.

"Tidak..., Aku tidak bermaksud untuk menipumu, apa yang aku katakan barusan itu memang benar." Pria itu melihat pemuda itu menatapnya masih sama. "Apa alasanmu mengatakan itu, padaku! Kau mencoba untuk berbuat sesuatu padanya."tunduh Remaja itu padanya.

Pria itu mengigit bibirnya, karena pemuda itu tidak akan percaya apa yang di katakannya. "Apa alasanmu berkata begitu padaku, kau mencoba untuk menyakiti dirinya lagi."

"Astaga..., Aku tidak mungkin melakukan itu pada adikku sendiri."

Pemuda itu tertawa mencemooh. "Adik? Sejak kapan! Sejak kau tau dia memilik kami, begitu!"

Protector of Kagami Rin [ Rimeke ] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang