Ch. 17

94 22 18
                                    

⚜️ JIYEON⚜️


Ketika cahaya merekah disepanjang pesisir Rubellia, ada kelebatan merah muda membelah angkasa.

Matahari bersinar dicakrawala dikelilingi semburat menakjubkan warna merah yang menipis, mirip koral yang meleleh.

Aku telah keluar dari kegelapan dan memasuki cahaya, tempat terjadinya ledakan kehangatan dan warna, yang tak pernah ku saksikan.

Ada cahaya disetiap sudut bumi, tapi di Rubellia seperti lebih mirip dengan sihir. Jenis yang diukirkan ke belati sehun dan trisula kelabu ibuku.

Mimpi yang dibentuk menjadi sesuatu yang lebih hebat daripada kenyataan.

Aku menyadari aku merasa hangat. Suatu sensasi baru, jauh dari gelitik es yang kusukai sebagai siren dan sengatan dingin yang kurasakan dijemari kaki manusiaku saat di Sahn.

Aku telah melepas baju basah yang ditinggalkan ibuku, yang menempel dan kering ditubuhku seperti kulit kedua.

Kini aku mengenakan gaun putih compang-camping, dikencangkan dipinggang dengan sabuk selebar kakiku, dan sepatu bot hitam besar yang nyaris menelan kakiku bulat-bulat.

Eunji melangkah ke sisiku digeladak, "Kebebasan dalam genggamanmu" katanya

Aku melontarkan tatapan bingung ke arahnya, "Kebebasan?"

"Kap berniat melepaskanmu begitu kita tiba disini, kan? Tak ada yang terbakar, tak ada pelanggaran"

Aku mengenali ungkapan tersebut, pepatah Kleftes dari kerajaan para pencuri.

Tak ada yang terluka, tak ada masalah

Itu digunakan para bajak laut yang menjarah kapal yang melintas dan daratan mana saja tempat mereka berlabuh.

Kalau tidak ada yang terbunuh, bangsa Kleftes menganggap tidak ada kejahatan yang terjadi.

Bajak laut selalu melakukan itu, tak peduli pada misi mulia dan pernyataan perdamaian. Mereka berlayar demi emas, kesenangan, dan penderitaan yang mereka sebabkan sewaktu mengambilnya.

Seandainya Eunji dari Kleftes, berarti sehun memilih awaknya dengan baik. Yang terburuk dari yang terburuk menjadi kru terbaik.

"Kau sungguh mempercayai pangeranmu" komentarku

"Dia bukan pangeran ku" balas Eunji, "Dia bukan pangeran apapun dikapal ini"

"Aku bisa percaya itu" ujarku, "Dia bahkan tidak sopan saat aku menawarkan bantuan"

"Ayo kita blak-blakan" kata eunji, "Kau cuma ingin membantu diri sendiri"

"Memangnya ada manusia hidup yang tidak begitu?"

"Kapten" suaranya memijarkan kekaguman, "Dia ingin membantu dunia"

Aku tergelak. Pangeran ingin membantu dunia yang dikutuk. Selama ibuku masih hidup, hanya perang yang kami ketahui.

Hal terbaik yang bisa dilakukan Sehun demi keselamatannya adalah membunuhku dan semua orang lain yang tak bisa dipercayainya. Tetapi dia malah menjadikanku tawanan.

Sang Kutukan Pangeran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang