Ch. 34

90 25 12
                                    

⚜️ JIYEON ⚜️


Aku terbangun, dan kemudian langsung berharap sebaliknya.

Ada rasa sakit yang menusuk rusukku, seperti ada makhluk yang menggerogotinya

Dan aku merasa linglung, yang menyiratkanku terlalu banyak tidur.

Lebih tepatnya sudah berapa lama aku tak sadarkan diri?

Ruangan tempatku berada sekacau pikiranku.

Aku mencoba bangkit. Gigiku mengertak selagi aku membiarkan kakiku berayun melewati pinggiran ranjang.

Atau mungkin meja yang dibuat menjadi ranjang dadakan.

Baru saja aku duduk tegak, dan kurasakan gerogotan itu berubah menjadi gigitan.

"Tidak usah dipaksakan untuk bergerak" ucap seseorang

Itu kai, dia sedang mencuci tangan di bak cuci yang tak jauh dari sana.

"Ada sesuatu pada luka tembak yang membuatku juga ingin meloncat dari ranjang" ucapnya

Setelah selesai, dia menggoyangkan tangan untuk mengeringkannya.

"Jadi rupanya ini ranjang?" tanyaku

Kai mendekat, menghadapku,

Lalu dia menempelkan tangan basahnya didahiku, dan aku menahan desakan untuk menjauh dari gelenyar dingin itu.

"Kurasa sekarang kau tidak sekarat" katanya

"Apa sebelumnya aku sekarat?"

Kai mengendikkan bahu, "Mungkin, atau mungkin juga kau sempat tak bernafas. Tapi staf medis kita menanganimu dengan baik"

"Aku tak tahu kita punya staf medis" sahutku menyergah

"Ya, ku juga begitu. Dia bahkan mengajariku cara membalut lukamu, supaya dia bisa berkonsentrasi untuk membuat kapal ini tetap mengapung"

Kai mengangguk ke perbanku dengan tatapan sombong.

Aku ikut menatap perban yang dibalut tebal pada sekitar rusukku.

"Lumayan sempurna, kan? Pengalaman pertamaku" senyum kai,

"Lebih baik aku akan mencopotnya" sahutku sudah meraba perbannya

Kai langsung menyela, "Hargai itu, aku melakukannya dengan mata tertutup"

"Ada beberapa orang yang terlalu obsesif padamu" timpalnya

"Kalau begitu, tidak bisakah kalian memberiku kasur juga?" tanyaku

"Eunji mengambilkanmu bantal" ucap kai, "Ini tindakan terbaik yang bisa kami lakukan, mengingat memindahkanmu lebih beresiko"

Aku menunduk menatap seprai yang dibentangkan ditubuhku.

Ada banyak beludru ditempat kepalaku dan sekitarku, cukup empuk bagiku agar bisa tidur berapa pun lamanya dengan nyaman.

"Bagaimana perasaanmu?" tanya kai

Aku mencibir, "Kau khawatir?"

Ketika dia tak menjawab, aku memeriksa rusukku sambil mendesah dalam, "Baik" kataku

Perban melilit erat tubuhku, dan rasanya masih baru dan kering dikulitku yang lembab.

Pasti belum lama diganti, aku menyadari itu, yang berarti kai menjagaku.

"Ku kira eunji atau krystal yang menjagaku" ucapku pada kai

"Dari semua orang yang ada, aku tidak menyangka kau yang melakukannya"

Sang Kutukan Pangeran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang