Ch. 23

76 24 20
                                    

⚜️JIYEON⚜️


Kami akhirnya kembali berlayar, mengarungi lautan dan meninggalkan negara romansa.

Hingga saat ini, aku masih memikirkan jieun.

Wajahnya menghantuiku.

Aku membayangkan dia ditepi Lake Eiffel, kepalanya tertunduk saat berusaha menyembunyikan cederanya. Malu karena aku menyaksikan penderitaan yang diakibatkan ibuku sendiri padanya selama aku tak ada.

Kesengsaraan jieun menggelayut dibelakang tenggorokanku seperti yang kurasakan pada hari aku menggenggam jantung eugene ditanganku.

Aku mondar-mandir digeladak, memperhatikan awak kapal menjalankan rutinitas. Mereka tertawa seraya mengawasi laut dan bermain kartu sambil mengelap senjata. Aku pun sudah tidak diperbolehkan untuk ikut bermain.

Krystal sendiri, yang ternyata adik sehun, sedang berjemur dengan pengawalnya.

Mereka semua tampak sangat damai, tak ada kepedihan karena merindukan rumah yang tersembunyi dibalik mata mereka.

Padahal aku semakin merindukan kerajaanku seiring berlalunya hari.

"Kau terlalu banyak berpikir" komentar eunji yang muncul disisiku

"Aku mewakili orang-orang yang tak pernah berpikir dikapal ini" balasku

Eunji lalu memandang temannya, "Kalau yang kau maksud kai. Kita bisa sepakat mengenai itu"

Aku pun tersenyum kecil.

Eunji balik menatapku, "Aku senang Kapten setuju membiarkanmu tinggal"

Aku mengusir lamunan mengenai rumah dan menatapnya dengan heran, "Kenapa kau senang?"

"Kita perlu mulai mengalahkan jumlah mereka."

"Mereka siapa?"

"Laki-laki" jawabnya, "Sejak kami berlayar dengan hanya kru minimum, rasanya terlalu banyak testosteron dikapal"

Aku pun menyungging senyum,

Eunji menyahut kembali, "Tetapi jenis seperti putri tidak termasuk" ditatapnya krystal, "Ini bukan tempatnya. Aku tak percaya Sehun menyetujuinya"

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya sehun keluar dari kabin dek bawah

"Betapa bodohnya dirimu" jawabku, "Itu yang eunji bicarakan"

Eunji segera menatapku, "Terlalu berterus teras kadang tidak baik"

Sehun pun ikut menatapku, "Jangan anggap kau juga tidak ikut andil dalam keputusan itu"

"Aku hanya berpendapat."

"Sejak kapan kau mulai mendengar pendapat orang?" kata eunji pada sehun

"Aku, tidak" jawab sehun, "Tapi dialah yang menghasut"

Aku membalas "Dan yang memutuskan tetaplah kau dan adikmu"

"Ada yang membicarakan ku?" krystal tiba-tiba muncul dalam sekejap mata, gen mereka jelas sama

"Ya" kata sehun, "Sepertinya dia membutuhkan pakaian baru."

Eunji pun menimpali "Benar, tak seharusnya kita membuatmu memakai kain lapku sepanjang waktu"

Aku meraba keliman gaun putih itu. Bagian bawahnya terburai, juga benangnya terurai. Bahannya kini kelabu suram bukan lagi putih, pekat oleh hitamnya jelaga dan kotoran yang aku tak mau membayangkan darimana asalnya.

Sang Kutukan Pangeran [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang