⚜️ JIYEON ⚜️
Entah kenapa hatiku ini terasa panas, dan perasaanku menjadi kalut."Jiyeon, kau darimana?" tanya krystal menarik lenganku
"Hanya berjalan" jawabku
"Aku takut kau melakukan tindakan bodoh" ucapnya
"Aku tidak bodoh, krys" bantahku
Walau aku sudah bertindak bodoh dengan membeberkan rahasiaku padanya.
Tapi saat itu aku butuh bercerita, aku sudah putus asa dan lelah untuk berpura-pura
Krystal mendengus senyum, "Baiklah"
"Aku hanya takut kau kenapa-kenapa, tak tenang rasanya melihatmu berkeliaran diantara orang-orang yang menginginkanmu mati"
Segera aku langsung memberi tatapan tajam pada krystal, "Aku tidak butuh dikhawatirkan"
Aku tidak lemah.
"Lebih masuk akal kalau kau mengkhawatirkan kakakmu" ucapku
Krystal tersenyum, "Aku tidak perlu khawatir, kau sudah berjanji untuk tidak menyakitinya, dan aku percaya padamu" ucapnya, "Pada dirimu yang aku kenal"
"Hanya saja, tidak semua orang bereaksi sepertiku. Aku tahu berbohong itu buruk, tapi yang kau lakukan adalah demi kebaikan" ujar krystal
"Omong-omong soal itu" ucapku, "aku punya rencana. Dan sepertinya aku harus pergi ke perairan"
Sebelum besok kami mendaki, aku harus bertemu dengan jieun terlebih dulu, karena ada yang harus kusampaikan padanya.
"Ada perairan didekat sini" ucap krystal, "Tapi untuk apa?"
"Untuk bertemu sepupuku" aku tersenyum
"Aku ikut!"
❄️🏔️❄️Puncak gunung disembunyikan oleh awan sesuai dengan namanya, dan badai salju yang tanpa henti menutupi sebagian besar ketinggiannya.
Meskipun begitu, aku takjub.
Aku tahu, jauh melewati angkasa yang menyembunyikan setengah dinding batu terdapat puncak yang tak berujung.
Gerbang menuju bintang.
Gunung Awan Pagos merupakan titik tertinggi, terjauh dari lautan dan artinya terjauh dari jangkauan ibuku.
Seandainya Mata Kedua Keto benar-benar ada digunung ini, artinya ini adalah lokasi persembunyian yang sempurna.
Sudah cukup lama kami mendaki, mendaki dalam kesunyian
Wajahku diselimuti berlapis-lapis kain tebal yang menutupi segalanya kecuali mata.
Aku ingin sekali menarik lepas kain dan bulu dari wajahku, tapi dingin ini lebih daripada yang mampu kutanggung.
Bahkan tanganku terasa seperti membeku dan mati rasa selagi terus menggenggam tongkat daki.
Disampingku ada krystal, dan sepertinya ini keputusan terburuknya untuk ikut mendaki.
"Kau baik-baik saja?" tanyaku, dan krystal mengangguk
Kai yang berada didepan kami, sesekali menoleh ke krystal untuk memastikan putri-nya belum berubah menjadi semacam patung beku.
Sedangkan sehun tengah mengikuti langkah sang Putri Pagos dengan gigih
Sebenarnya tebakan krystal benar, ada alasan kenapa dulu aku menunggunya selagi dia bernegosiasi dengan keluarga Kerajaan Pagos.
Aku menemui sehun, karena ingin berbicara padanya, bertanya, mungkin, apa dia pernah mempertimbangkan aliansi
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Kutukan Pangeran [END]
FanfictionBukankah setiap putri layak mendapatkan seorang pangeran? Masalahnya, Jiyeon, Sang putri menginginkan banyak pangeran. Pangeran, untuk diambil jantungnya. Sebagai siren, Jiyeon yakin bahwa semakin banyak jantung manusia yang dikumpulkan, dia akan s...