Sick

12.5K 907 88
                                    

Makasih banyaak yaa yang udah suka dan ngasih aku pendapat buat ngelanjutin cerita inii hehe:D Aku bener-bener menghargai kalian bangeett!! makasiih yaa kalian bikin aku semangat buat nuliss xoxo<3

Maaf yaa kalo semakin gajelas ceritanya.. enjoy! keep vote&comment(s) guyss! thanks!❤

--

Naya's POV

Aku terbangun dengan suasana yang sangat hening di sekitarku. Dengan tidak melihat seorang pun yang sebelumnya menduduki setiap bagian kursi di dalam bus ini.

Kemana semua orang?

Aku pun segera bangkit dari dudukku sembari menoleh ke kanan dan kekiri secara berulang kali.

"Apakah sudah sampai?" gumamku yang lalu segera melihat arloji putih di tangan kiriku.

2.03 pm.

Oh astaga, megapa mereka tidak membangunkanku? bahkan untuk makan siang pun tidak.

Dengan cepat aku menguncir rambutku asal dan membenarkan beberapa sisi bajuku yang terlihat cukup berantakan. Sejurus kemudian, aku melangkah keluar bus untuk segera mencari the boys dan beberapa kekasih mereka yang lain.

Sungguh, aku harus berterimakasih pada Zayn. Karena obat yang diberinya tadi, kini aku merasa jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Permisi, nona." kutolehkan kepalaku ketika mendengar teguran seseorang yang dengan pelan menyentuh pundakku dua kali.

Lelaki bertubuh besar dengan pakaian serba hitam kini mengangkat kedua alisnya ke arahku, "Ahya, ada apa?"

"Nayalla Faith Carseline?"

Aku mengangguk ketika ia menyebutkan nama panjangku dengan tepat.

"Bagaimana kau dapat mengetahui namaku?"

"Zayn yang memberitahu saya saat anda tertidur tadi." aku mengerutkan dahiku sejenak, "Ayo."

Sesungguhnya aku tidak begitu yakin untuk mengikuti lelaki ini yang entah ingin menuju kemana. Hanya saja, perasaanku mengatakan bahwa ia bermaksud baik.

"Mereka sedang berlatih di atas panggung, nona. Anda lurus saja dari sini." pun aku kembali mengangguk dan mengucapkan terimakasih padanya. Yang lalu segera mengikuti arahan petunjuknya.

"They don't know about the things we do

They don't know about the 'I love you''s

But I bet you if they only knew

They would just be jealous of us,

They don't know about the up all nights

They don't know I've waited all my life

Just to find a love that feels this right

Baby they don't know about, they don't know about us"

Alunan musik serta suara nyanyian terdengar semakin jelas saat aku melangkahkan kakiku di sebuah lorong yang cukup panjang ini.

Pun aku mempercepat langkahku setelah meyakinkan diri bahwa the boys berada di balik salah satu pintu yang berwarna coklat.

Klek.

Benar saja, sebuah panggung besar dengan beratus-ratus kursi mengelilingi auditorium, serta beberapa meter tempat kosong di depan panggung, tampak saat aku baru saja membuka pintu tersebut.--pintu ini berada tepat di antara jejeran kursi yang mengarah kedepan panggung, tempat para penggemar band itu memasuki tempat ini nantinya.

Willing To Feel The Pain [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang