Decision begin

29.3K 1.4K 45
                                    

"Kau benar-benar harus melakukan ini." tegas seorang wanita paruh baya dengan kacamata baca yang menggantung di ujung hidungnya.

"NO!I WILL NEVER DO THIS!" untuk kesekian kalinya, suara gertakan meja menyeruak keseluruh bagian ruangan yang terbilang cukup kecil ini.

Ia kembali duduk dan mengepal tangannya sekuat mungkin mencoba menahan amarahnya yang kini sudah memuncak diatas kepalanya.

"Mom memohon padamu, Zayn. Mom dan Mrs.Georgie telah bersahabat sejak kecil.Mom sudah menganggapnya sebagai kakak mom sendiri"

Berulang kali laki-laki yang benama Zayn itu mengusap kasar wajahnya.

"But mom..bagaimana dengan bandku? bagaimana dengan karirku? bagaimana dengan berita-berita yang akan muncul nantinya?dan yang terpenting.." ia menghembuskan nafas berat dan kembali meneruskan ucapannya, "Bagaimana dengan Perrie? bagaimana dengan dia? apakah mom tidak berfikir?!"

Kini giliran wanita di depannya yang menghela nafas panjang dan menghembuskannya dengan sangat berat. Terlihat frustasi.

"I just wanted to make her happy, Zayn. Her husband was my best friend too. Mereka sering membantu mom dulu. Terlalu sering bahkan."

"But mom.." laki-laki itu kembali menundukan kepalanya. Sepasang anak dan ibu yang sedari tadi berdebat hebat, kini hanya dapat membisu dalam keheningan. Tidak ada sepatah katapun yang dapat membalas ucapan wanita paruh baya itu.

Akhirnya, hembusan nafas yang terdengar cukup berat dan penuh frustasi memecahkan kebisuan diantaranya, "Baiklah, mom. I will do this for you.But..i love Perrie. I really loved Perrie. idon't know what should i do to her."

"And so is Mrs.Georgie's daughter, Zayn. She likes--"

"But I don't." potongnya dengan sarkatis diikuti dengan tawa kecil yang terdengar sinis.

"Bisakah aku meminta satu syarat jika memang aku harus melakukan ini, Mom?"

Wanita lawan bicaranya itu dengan cepat melepas kacamata bacanya dan menegakkan tubuhnya mendekat ke arah laki-laki tampan didepannya, "Everything you can, sweetheart!"

"Aku ingin tetap menjalin hubungan dengan Perrie. is it okay?.Bagaimapun, aku mencintainya, mom." laki-laki itu segera berdiri dari duduknya dan merapikan beberapa sisi bajunya yang sedikit berantakan.

"Za--"

"Kuharap kau mengerti." ia melemparkan senyum kecut dan segera berlenggang pergi meninggalkan mom-nya yang kini mengusap kasar wajahnya frustasi.

Willing To Feel The Pain [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang