Party

10.6K 924 225
                                    

Naya's POV

Aku melempar tubuhku dengan cukup keras ke atas ranjang empuk di dalam kamar bernuansa putih ini. Menatap langit-langit kamar, yang lalu menghela nafas panjang dan memejamkan mata sesaat.

"Setidaknya, bertemu denganmu seperti tadi dapat sedikit menghilangkan rasa rinduku padamu, Zayn." gumamku seraya membuka kembali pejaman mataku.

Aku menghembuskan nafas berat sebelum memutuskan untuk bangkit dari posisi tidurku. Melangkah ke arah cermin di meja riasku untuk mengambil sebuah kantung belanjaan berisikan sebuah dress yang baru saja kubeli bersama Caitlin.

Tentu saja Caitlin yang memilihkan dress ini untukku. Kau tahu bahwa aku tidak pandai dalam hal seperti ini, bukan?

Perlahan, aku mengeluarkan dress panjang tersebut dari dalam kantung. Menyibakannya sedikit yang kemudian memposisikannya tepat di depan tubuhku.

Harus kuakui bahwa gaun ini memang benar-benar menakjubkan. Beberapa hiasan dedauan merah yang memenuhinya, membuatnya semakin terlihat indah. Aku harus berterimakasih pada Caitlin karena dress ini.

"Semoga saja kedatanganku ke pesta esok hari, adalah keputusan yang tepat." aku tidak berhenti berharap akan keputusanku untuk memenuhi undangan dari Liam tersebut.

Tak dapat dipungkiri, rasa kewaspadaanku pada pesta itu tentu sangat besar.

Yeah..

I'm fear.

I'm fear of getting hurt again.

--

"Dijodohkan dengan seorang gadis berdasarkan sebuah permintaan bodoh dari mendiang ayahnya, bertengkar dengan kekasihku karena hal yang tak masuk akal, diberitakan yang tidak-tidak oleh publik setiap saatnya, yang lalu diputuskan oleh kekasihku sendiri akibat alasan yang sulit dipercaya! Kau tahu apa yang paling menyedihkan? Ya! ibuku kecewa padaku! Good enough, HUH?!"

"A-ak--"

"AND IT'S ALL BECAUSE OF YOU!" bentaknya semakin keras pada gadis berambut brunette itu. Ia mengambil langkah kecil ke belakang, mencoba menghindari siratan amarah yang sangat menakutkan dari kedua mata seorang lelaki yang tengah meluapkan emosi kepadanya.

"KAU! Kau yang membuat semua ini terjadi! kau penyebab dari segala sesuatu yang terjadi pada kehidupanku saat ini! kau yang menjadi penyebab perjodohan bodoh ini berlangsung! kau yang menjadi penyebab berakhirnya hubunganku dan kekasihku! kau yang menjadi penyebab Mom Trisha kecewa padaku! Congratulations, YOU'VE DESTROYED MY LIFE!"

Tubuh gadis itu benar-benar menegang dan tak dapat bergerak. Pikirnya, sang pria tidak pernah membentaknya hingga seperti ini--oh, membentaknya sangat keras seperti ini.

"Apa kau sadar bahwa kau merupakan bencana bagi kehidupanku?! begitupun dengan ibumu dan mendiang ayahmu yang meminta adanya perjodohan ini! KAU-MENGHANCURKAN-HIDUPKU! Seharusnya kau menyadari dari awal bahwa aku tidak menyukaimu! Aku terpaksa melakukan semua ini demi ibuku! Dan kau lihat sekarang? Ibuku malah kecewa padaku! Apa ini yang kau mau, huh?! kau memang ingin melihatku tak berdaya seperti saat ini?! Jika itu tujuanmu, well done! kau sudah melakukannya dengan baik! YOU'RE SUCH A BITCH!"

Seketika tubuhku bermandikan keringat dingin dengan deruan nafas yang tersengal-sengal ketika diriku membuka kedua mataku dengan cepat. Untuk kesekian kalinya, kejadian menyakitkan itu kembali terulang di dalam mimpiku.

Aku menghela nafas panjang sebelum akhirnya memutuskan untuk bangkit dari tidurku. Terduduk di pinggir ranjang, pikiranku seakan masih menetap di kejadian malam itu. Percayalah, sangat sulit bagiku untuk melupakannya. Bahkan walau hanya untuk melupakan sepatah katapun.

Willing To Feel The Pain [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang