Cameron

11.1K 892 17
                                    

Naya's POV

Deringan sebuah ponsel berhasil membangunkanku dari tidur lelapku. Mengharuskanku untuk meraih benda persegi panjang yang sedari bergetar tersebut dengan susah payah di atas nakas kecil yang berada di samping ranjang tempatku tertidur.

Mom.

Senyuman lebar langsung merekah di wajahku. Sontak aku melompat dari posisi terbaringku hingga terduduk di samping ranjang.

Sebelum menekan tombol hijau yang tertera di layar ponsel, aku melihat ke arah belakangku. Menampakan Eleanor yang masih tertidur dengan manis di atas ranjang lainnya yang tersedia di kamar ini.

Tidak ingin membangunkannya, aku pun beranjak berdiri dan menjauhi kedua ranjang tersebut. Setelah berdiri di depan pintu kamar, aku segera mengangkat sebuah panggilan dari seseorang yang sangat kurindukan saat ini.

"Mom!" pekikku dengan tidak begitu keras saat baru saja menaruh ponsel genggam itu di telinga kananku.

"Hello, sweetheart. Bagaimana kabarmu?"

"Aku baik-baik saja, mom. Bagaimana dengan mom? apakah menyenangkan berada disana?"

"I'm fine, Naya. Yes, disini cukup menyenangkan. Dan bagaimana kabar Zayn?"

Seketika itu juga tubuhku seakan tidak dapat bergerak. Hanya diam yang kulakukan tanpa menjawab pertanyaan mom tadi. Mendengar nama Zayn, mengingatkanku akan Zayn dan Perrie yang selalu terlihat bersama di tour yang kuikuti kali ini. Rasanya sungguh menyesakan.

"Still there, sweetie?"

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali, "Ahya, mom. Ia juga baik-baik saja."

"Apakah ia bersikap baik padamu?"

Ia bersikap sangat dingin padaku, mom. Dan itu cukup memuakan bagiku.

"Ya, tentu saja."

"Kemarin mom melihat berita di televisi yang menayangkan kemesraan antara Zayn dan seorang penyanyi perempuan. Apa itu benar? dan siapa wanita itu?"

Oh, sial.

Aku tidak mungkin memberitahu mom, bukan? jika saja aku jujur pada mom, apa yang akan Zayn lakukan padaku? lagipula mom pasti akan sangat kecewa apabila mengetahui yang sebenarnya.

"Uh--itu.. ia Perrie, mom. Mereka hanya.. yeah, berteman dekat. Berita di media sosial hanya melebih-lebihkannya saja." ucapku sembari menggigit bibir bawahku. Berbohong dengan ibumu sendiri benar-benar tidak mengenakan. Benar, bukan?

"Oh, syukurlah. And Naya, mom harus kembali bekerja. Maafkan mom.. mom akan menelfonmu lagi, ok? i miss you, my angel!"

Aku menghela nafas panjang yang akhirnya tersenyum tipis walau mom tidak dapat melihatnya, "Baik, mom. Take care! i miss you too, mom." pun aku segera menutup sambungan telfon itu dan kembali ke ranjangku.

05.45 am.

Oh, ini masih terlalu pagi untuk beberapa orang yang mempunyai kegiatan padat seperti the boys untuk bangun. Tentunya mereka akan selalu merasa lelah akibat profesinya tersebut, dan akan selalu memanfaatkan waktu beristirahat mereka dengan sebaik-baiknya.

Harry,Liam,Louis,Niall,dan Zayn akan konser di kota ini besok malam. Dan hari ini mereka akan pergi ke tempat yang akan mereka jadikan tempat perfom dan melakukan beberapa persiapan disana.

Entah mengapa aku tidak dapat menidurkan diriku kembali. Aku pun memutuskan untuk pergi berjalan-jalan keluar untuk menikmati suasana pagi di kota Birmingham ini.

Willing To Feel The Pain [Zayn Malik]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang