BAGIAN-05

71.4K 7K 191
                                    

Hallo semua ada kabar baik nih!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo semua ada kabar baik nih!!

Insyaallah cerita Andres bakal segera terbit yeayy, so kalian bisa mulai nabung dari sekarang kalau emang mau peluk Andres versi novel.
***

Jangan lupa vote sama komennya🕊️
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||05. Abel dan sifat bar-bar nya.

Seperti biasa alarm Abel akan berbunyi setiap paginya, membuat sang empu terusik dari tidurnya dan mau tidak mau ia harus bangun untuk mematikan alarm di handphone nya dengan mata yang masih menutup.

"Hoamm." Abel menguap lebar dengan tangan kirinya menggaruk kepalanya yang gatal.

"Males banget buat bangun," gumam Abel masih dengan posisi berbaring.

"Tapi harus sekolah," ucap nya dengan cemberut, ia pun dengan ogah-ogahan mulai bangun dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah mandi dan memakai seragam nya Abel pun langsung turun untuk sarapan.

Saat di pertengahan tangga, ia berdiri kaku saat melihat sosok yang dihindari nya.

Dirinya mengucek matanya guna memastikan pemuda yang sedang duduk bersama keluarganya dimeja makan adalah pemuda yang semalam membuatnya tidak bisa tidur.

"Kakak ngapain berdiri disitu, sini duduk," panggil mamanya yang baru datang dari dapur dengan membawa nasi goreng.

"Eh iya ma."

"Pagi," sapa Andres menatap lekat gadisnya.

"Pagi juga," balas Abel kikuk.

Abel pun duduk disamping Andres karena kursi yang tersisa hanya disamping pemuda itu.

"Kakak punya pacar kok gak bilang sih," ucap papa Abel seraya menatap Andres.

"Uhuk." Abel terbatuk saat meminum airnya akibat mendengar ucapan papanya.

"Mana sikap nya dingin lagi," bisik papanya di telinga Abel, karena posisi Abel sekarang tuh dihimpit sang papa di sebelah kanan dan Andres di sebelah kirinya.

"Papa ih kakak gak punya pacar kok," elak Abel yang langsung mendapat tatapan tajam dari Andres.

Tanpa babibu Abel langsung menyambar tasnya juga tangan satunya menarik lengan Andres.

"Kakak berangkat dulu ya ma, pa udah telat nih," teriak Abel membuat kedua orangtuanya beserta Aska geleng-geleng kepala.

"Kenapa buru-buru hm?" tanya andres dengan tatapan tajamnya.

ANDRES [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang