BAGIAN-29

31.8K 3.1K 83
                                    

Maaf ya semua kemarin aku udah janji up, tapi karena kemarin aku ketiduran hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya semua kemarin aku udah janji up, tapi karena kemarin aku ketiduran hehe. Jadi bisa nulis nya hari ini sekali lagi maapkeun.

***
Jangan lupa vote sama komennya🕊️
Follow ig: pineapple_vii
Tiktok: pineapple_vii

||29. Awal bertemu dia

"Andres bakal mulai dari awal ketemu dia, waktu itu di jam 10 malam pas Andres mau pulang ke apartemen. Andres lihat ada laki-laki jatuh dari motor nya, entah kenapa waktu itu Andres punya hati buat nolong dia. Lalu setelah kejadian itu kita langsung akrab dan jadi teman baik meskipun usia dia terpaut 3 tahun dari aku, tapi itu gak buat kami canggung waktu nongkrong bareng," jelas Andres dengan mulai menerawang ke masa lalu.

"Karena waktu itu kita sering banget nongkrong bareng, gak sengaja Andres tau kalau dia punya dua adik. Laki-laki sama perempuan, terus pas dia tunjukkin foto adik perempuannya entah kenapa Andres langsung tertarik dan pengen jadiin dia milik Andres, dan kata-kata dia yang masih aku ingat pas nunjukin foto adiknya tuh gini 'adik gue jelek jadi jangan coba-coba lo deketin dia takutnya lo nyesel' mungkin dia takut kalau adiknya Andres deketin," lanjutnya dengan terkekeh pelan di akhir kalimat.

"Ayah pasti tau se-terobsesi apa Alexis sama Andres, dia dari dulu selalu menyuruh anak buah ayahnya untuk membunuh gadis yang berurusan sama Andres. Lalu entah dari mana Alexis tau kalau Andres selama ini mengintai Abel dari jauh dan itu buat Abel jadi sasaran Alexis berikut nya."

"Emang dasarnya kamu yang bodoh! Ngapain juga pake ngintai Abel? Malah itu yang buat Alexis berfikir kalau kamu emang suka sama Abel," ucap jordi dengan menggelengkan kepalanya pelan.

Andres mendengus pelan mendengar nya."emang udah suka."

"Puncaknya pas dia mau jemput Abel yang masih kelas 2 SMP, Alexis mulai menjalankan rencananya. Gadis Andres yang memang kalau urusan pulang pasti paling cepat langsung lari ke arah dia yang nunggu di sebrang jalan tanpa lihat kanan kiri dulu."

"Waktu itu Abel gak lihat kalau ada mobil merah yang melaju kencang dan akan menabraknya."

"Dia yang waktu itu terkejut saat lihat  adiknya mau di tabrak, langsung lari ke tengah jalan buat nolong adiknya. Dia mendorong Abel ke tepi jalan tapi naas dirinya malah yang tertabrak dan tubuh nya terpental jauh."

Dari nada bicara laki-laki itu sudah terlihat kalau ia sedang menahan amarahnya.

"Saat itu Abel juga mengalami amnesia ringan karena kepalanya gak sengaja kebentur tepi jalan yang buat dia kehilangan memori nya tentang kejadian yang membuat dia gak bisa ketemu sama Abang nya lagi," jelas Andres dengan lirih, ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi gadisnya kalau mengingat kejadian itu.

"Kamu tau kejadian serinci itu dari mana?" tanya Jordi dengan tatapan selidik nya yang langsung membuat Andres tersenyum tipis.

"Nomor yang pertama kali di hubungi polisi adalah nomor Andres yah, karena emang sebelum kecelakaan itu dia mau ngajak main ke rumah nya. Andres juga nyuruh anak buah Andres buat cari tau detail kecelakaan nya kayak gimana."

"Dan sebelum dia koma, dia sempat sadar dan berpesan sama Andres untuk selalu jaga Abel dari jauh dan jangan pernah sekali pun memberitahukan keadaannya yang sebenarnya. Dia juga sempet lihat plat mobil merah itu dan terbukti emang itu mobil Alexis," ujar Andres dengan ekspresi dinginnya.

"Sebenernya Om Samuel ingin mengusut masalah kecelakaan ini lewat jalur hukum, tapi kata-kata terakhir dia yang bilang jangan pernah bawa masalah kecelakaan ini ke jalur hukum buat om Samuel mengurungkan niatnya, karena itu pasti buat media menyoroti tentang kecelakaan itu dan buat Abel akan mengetahui berita itu juga."

"Dia kekeh banget waktu itu, bilang jangan usut masalah ini ke hukum karena gak mau adiknya nangis tujuh hari tujuh malam," gumam Andres dengan terkekeh pelan.

"Tapi cepat atau lambat, Abel pasti tahu keadaan Abang nya," timpal Jordi.

"Andres tau yah, jadi Andres bakal ngomong secepatnya sama Abel sebelum dia denger dari orang lain," tekad Andres, ia tinggal menjelaskan kejadian yang sebenarnya dan berusaha membuat Abel tidak membenci keluarga nya.

"Jadi itu alasan kamu sampai bunuh Alexis?" tebak Jordi langsung mendapatkan anggukan dari anaknya.

"Juga karena Andres gak mau sampai Alexis berniat mencelakai milik Andres lagi!"

🕊️🕊️🕊️

Terdapat empat cewek sedang nongkrong di tempat makan nasi Padang, dengan Abel yang tanpa basa-basi langsung memesan tiga porsi nasi Padang saat mood nya sedang jelek, dan dengan kurang ajarnya teman-temannya malah meminta traktir! Tapi tidak papa karena Abel anaknya sultan jadi dia akan mentraktir mereka es gula batu.

Jadi tuh tadi dia meminta adiknya untuk mengantarkan nya kesini, dan langsung menghubungi teman-temannya untuk kulineran nasi Padang.

"Gak modal lo bel, traktir cuman es gula batu!" seru Maura dengan mencibir, tapi masih dengan memakan nasi Padang nya.

"Traktir tuh sekalian sama makanan nya juga," timpal Selena.

"Syutt! Diem gue lagi makan, lagian bersyukur kali udah gue traktir es gula batu," kesal Abel dengan menatap mereka malas

"Tapi gak gini juga konsep nya jamal," ngegas Vio.

"Nama gue Abel, bukan jamal maupun Samsudin," sahut Abel tidak nyambung.

"Ngakak anjir," sahut Selena dengan terkekeh.

"Eh gue mau curhat dong bestie," sela Maura membuat mereka harus memfokuskan mata mereka ke arah perempuan yang memakai sweater pink itu.

"Pasti gak jauh-jauh dari namanya kaum adam," ucap Vio dengan memasang wajah malas nya.

Maura cemberut mendengar nya, "Iya gue mau curhat itu."

"Kenapa sih kalau ada cowok yang serius sama kita kek nya tuhan gak merestui," lanjut maura dengan sedih.

"Berarti bukan jodoh," timpal Selena.

Maura mengangguk setuju, "Tau sih, emang udah pasti bukan jodoh."

"Lah kok pasrah gitu, biasanya lo kekeh bakal pertahanin tuh cowok," heran vio.

"Kita beda agama," ucap Maura pelan.

Brakk

Ketiga gadis itu langsung menggebrak meja yang membuat atensi pengunjung mengarah ke meja mereka, Maura yang melihat itu langsung meminta maaf ke arah pengunjung.

"Yowes mboh! Lagian udah gue bilangin gak enak kalau pacaran beda agama, malah lo lakuin," sahut Abel dengan memutar bola matanya malas.

"Ealah mboh wes," timpal Vio dengan wajah malasnya.

"Gimana dong, gue terlanjur suka sama doi lagi," sahut Maura dengan melengkungkan bibir nya.

"Gak tau lah, gue gak mau ikut campur masalah cinta beda agama kek gini," ucap Abel dengan meminum es teh nya agar kesalnya sedikit berkurang.

"Ujung-ujungnya juga pasti nyesek sih," sahut Selena yang sedari tadi diam mendengarkan.

"Udah pusing, tambah pusing lagi," gumam Abel beranjak keluar dari warung, karena memang dia sudah membayar semua makanan itu.

"Eh tungguin jamal," pekik Vio.

"Gak setia kawan lo bel!" teriak Maura juga.

"Sepupu gak ada akhlak," cibir Selena.

••🕊️••

ANDRES [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang