Bab 6 *Piket Kelas*

858 123 6
                                    

"Minggu depan kita akan ujian bab 3 ya, pelajari baik - baik. Jangan lupa juga kumpulkan tugas dimeja ibunya" kata sensei sambil merapikan buku.

Kring.... Kring.... (Suara bel sekolah)

"Oke hari ini cukup, pulanglah dengan hati - hati" kata sensi pergi keluar kelas.

"Aaaahhh lelah otakku pusing aku benci matematika" kata Mikey sambil meregangkan ototnya.

Sudah hampir 2 minggu Mikey dan Dinda marahan. Meskipun Dinda pergi kerumahnya mengantarkan sesuatu ia pasti langsung bergegas pulang. Bahkan Mikey harus berbohong pada kakeknya ketika kakeknya bertanya hubungan mereka. Mikey bilang baik - baik saja, kenyataanya....

"Dinda ayo pulang" kata Naomi menggandeng Dinda.

"Hari ini aku piket Naomi, kau duluan saja" jawab Dinda.

"Oke baiklah. Bye bye!" Kata Naomi pergi pulang bersama yang lain.

Dinda bergegas membereskan buku - bukunya dan memulai piketnya. Ia membuka lemari berisi alat kebersihan dan mengambil sapu.

"Loh Dinda-chan kamu juga piket hari kamis?" Kata Draken menghapus papan tulis.

"Iya, kamu gak pulang bareng temenmu itu?" Kata Dinda masih fokus menyapu.

"Siapa? mikey? Dia pulang duluan tadi" jawab Draken.

Melihat Dinda yang sudah hampir selesai menyapu kelas Draken dengan sigap mengambil serokan dan membantu Dinda menadahi debu - debu.

"Peka juga ya kamu" kata Dinda tersenyum.

"Biar cepet pulang" kata Draken membalas dengan senyum juga.

"Dinda-chan bisa bersihkan meja dan raknya pakai kemoceng?" Kata Tanaka selaku ketua kelas.

"Oke! Kemocengnya dimana?" Tanya Dinda pada Tanaka.

"Dalam kardus dilemari" jawab Tanaka menunjuk lemari.

Dinda pun mencari kemocengnya.

"Kardus... kardus... ah ketemu! Tapi kardusnya diatas duh nyampe gak ya?" Batin Dinda.

Dinda berjinjit meraih gagang kemoceng yang ada didalam kardus dan menariknya. Tapi ternyata kardusnya ikut tertarik dan...

"AAAAA!!!" Teriak Dinda.

*Hap* Draken dengan sigap menahan kardus yang hampir jatuh.

"Hah! Hampir saja" kata Draken.

Dinda yang berbalik untuk melihat siapa yang menolongnya, malah berakhir salah tingkah. Karena posisi mereka begitu dekat dan terlihat Draken seolah sedang melakukan kabedon kepada Dinda.

..... (hening sesaat)

"Kalau kau butuh bantuan bilanglah jangan diam saja" kata Draken datar.

"Baiklah, dan terima kasih em..." jawab Dinda dengan wajah berpikir.

"Em?" Kata Draken bingung.

"Aku tak mengingat namamu. Hehehe" kata Dinda tertawa kaku.

"Ryuguji Ken, panggil aku Draken" jawab Draken santai.

"Oke Draken aku akan mengingat namamu" kata Dinda.

Draken kemudian mendorong kardusnya kembali ketempat semula dan mengambilkan kemoceng untuk Dinda. Mereka pun melanjutkan piketnya sampai kelas bersih.

Setelah piket kelas, Dinda dan Draken pulang dan berjalan menuruni tangga. Saat dilantai 2 mereka tidak sengaja bertemu dengan Daichi si ketua osis sekolah ini.

Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang