Bab 17 *Bengkel Shiniciro*

574 71 1
                                    

Dinda menyisir rambutnya didepan cermin termenung melihat bayangannya sendiri didalam cermin. Dibelakang pantulan dirinya ada Manjiro yang rebahan dikasur.

- 2 minggu sebelum pernikahan -

"Mama, kenapa Mama mau repot - repot ikut Papa ke Jepang? Kan Papa bisa bolak - balik Jepang - Bali" tanya Dinda.

"Karena itu kewajiban istri" kata Mama.

"Maksudnya?" Kata Dinda.

"Dalam agama Islam perempuan yang gak dinafkahin lahir atau batin selama 3 bulan akan otomatis cerai secara agama" kata Mama.

"Karena dia gak jalanin perannya sebagai istri?" Kata Dinda.

"Iya dong, melayani suami itu adalah pahala" kata Mama.

"Kalau kesepakatan bersama gak melakukan hubungan suami istri apakah itu juga termasuk?" Kata Dinda.

"Hmm"

"Kalau kedua belah pihak setuju dan iklas sih boleh aja, tapi sebaik - baiknya istri adalah yang bisa melayani suaminya kan?" Kata Mama.

"Kenapa sih tanya itu? Ngebet kawin sama Manjiro-kun ya?" Kata Mama.

"Bukan, kemarin aku lihat drama soal nikah kontrak makanya tanya gitu" kata Dinda.

"Kewajiban istri... Hak Suami... 3 Bulan..." pikir Dinda keluar dari lamunannya.

"Aku dan Manjiro belum sedekat itu untuk bisa melakukan hubungan suami istri. Itu masalahnya"bisik Dinda pelan sembari meremas sisir ditangannya.

Dinda sebenarnya sudah punya firasat jelek sejak rapat keluarga waktu itu. Gimana Manjiro kaget dan teriak didepan kedua keluarga. Dia tanya pertanyaan itu sama ibunya karena, Dinda yakin mereka berdua gak akan mungkin menjalani pernikahan yang normal. Pasti Mikey akan nolak Dinda untuk waktu yang lama.

"Yah seenggaknya kalau kita gak ngapa - ngapain itu kan udah kesepakatan bersama. Yang penting aku gak ngelarang Manjiro buat bertamu. Ini dosa gak sih? Tau deh Pusing!" Batin Dinda

Baru saja Dinda hampir berhasil membuka pintu hati Manjiro. Tadinya ada secerca cahaya didepan sana.

Tapi pintunya tertutup lagi. Karena egoisan kedua keluarga, memaksa keduanya menikah dini. Dinda menarik dan menghembuskan nafas panjang.

























Upaya pendekatan Dinda


































Berakhir










































Sia - sia.


































——————————————————————————-

Liburan sekolah kali ini rasanya sangat panjang, Mikey dan Dinda tak tau mau berbuat apa selama liburan. Hanya diam dirumah juga tak mengurangi suntuk mereka.

"Ne, aku bosan" kata Mikey tiduran diranjang.

"Sama" kata Dinda yang duduk dimeja belajar.

"Apa ya yang bisa kita lakukan" kata Mikey.

"Apa ya...?" Kata Dinda berpikir keras.

"Ah! Kita pergi ke bengkel Shiniciro saja, kamu bilang mau buka kembali bengkel itu. Makanya kita coba lihat bengkel itu" kata Dinda.

Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang