Bab 35 *Hari Pertama Di Apartmen*

500 61 27
                                    

Setelah makan malam keduanya pergi ke kamar. Duduk santai sambil menonton film. Mikey tampak ingin mengatakan sesuatu dari tadi, wajahnya tampak cemas.

"Ada yang mau di omongin?" Kata Dinda.

"Ada hal yang selalu ingin ku lakukan" kata Mikey.

"Apa?" Tanya Dinda.

"Berikan tas mu" kata Mikey.

Dinda menurut dan memberikan tas selempangnya yang ia bawa dari rumah. Mikey membukanya, mengambil dompet Dinda. Dia mengambil kartu ATM dari Papa Dinda. Mikey berjalan menuju sebuah lemari membuka laci dan mengambil gunting. Mikey menggunting jadi 2 ATM yang diberikan papa.

"KARTU ATM KU!" Kata Dinda merebut kartu yang sudah terbelah dua itu.

"Jahat kamu ya!" Teriak Dinda sambil meratapi kartu ATMnya.

"Aku gak suka lihat kamu masih bergantung pada papa mu!" Kata Mikey.

"Tapi kan gak di gunting juga!" Kata Dinda marah.

"Kamu istriku! Tanggung jawabku! Buat apa kita nikah tapi masih di biayain orang tua" kata Mikey berteriak.

"Tapi disini juga ada tabunganku" kata Dinda.

"Buang kartu itu" kata Mikey.

"Gak mau" kata Dinda.

"BUANG SEKARANG!" Kata Mikey merebut paksa kartu ATMnya.

"Jangan! Aku gak mau!" Kata Dinda berusaha merebut kembali kartu ATM miliknya.

Mikey dengan cepat membuka jendela kamar dan membuang kartu itu jauh - jauh entah kemana. Dinda berusaha menarik tangan Mikey namun gagal, kartunya terlanjur terlempar. Dinda menangis dan membalikkan badannya, menampar Mikey sekencang yang ia bisa.

"Mikey Nyebelin!" Kata Dinda dengan berlinang air mata.

Mikey menarik tangan istrinya kasar untuk duduk di kasur. Dia menjulurkan tangan yang memegang kartu ATM baru, memberikannya pada Dinda. Dinda hanya diam dan menatap suaminya.

"Pakailah ATM ini, hasil kerja kerasku, gajiku. Mulai hari ini aku tak mau kau meminta uang pada siapapun selain aku, suamimu" kata Mikey.

"Kamu tau kan konsekuensi pernikahan? Aku selalu terbebani ketika lihat kamu hidup dari uang papa mu. Lelaki macam apa aku? Aku bahkan gak bisa nafkahin istriku sendiri, sampai - sampai dia minta uang ke orang tuanya." Kata Mikey berjongkok memberikan kartu ATM ke tangan Dinda.

"Tapi kamu udah nyakitin hati aku! Kamu bisa kan ngomong baik - baik soal ini?" Kata Dinda membuang kartu ATM punya Mikey.

"Kamu jangan buat aku emosi ya!" Kata Mikey menjepit wajah Dinda dengan tangannya.

"Hanya karena kamu kaya, bukan berarti kamu bisa seenaknya!" Kata Dinda menatap Mikey dengan marah.

"DINDA!" Teriak Mikey.

Mikey membanting tubuh Dinda ke kursi dengan kasar. Dinda terpental, sikutnya mengenai dudukan tangan kursi. Dia kesakitan karenanya, menangis dan memegangi sikutnya. Mikey justru pergi keluar kamar dan membanting pintu.

Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang