Bab 3 *Syarat Perjodohan*

1K 113 5
                                    

"Dinda, bisa bantu mama?" Kata mama sibuk di dapur.

" Bisa " kata Dinda yang memang lagi gabut.

"Bawa ini ke rumah Manjirou-kun ya! Berikan pada kakeknya" kata mama yang menyodorkan paperbag.

"Oke!" Kata Dinda bergegas keluar rumah.

"Dinda!" Kata mama mencegahnya pergi.

"Apa? Ada yang ketinggalan?" Kata Dinda balik lagi dengan kebingungan.

"Tuh, masa ke rumah perjaka pakai celana pendek. Bukan muhrim Din! Ganti baju sana" kata mama menunjuk celana jeans pendeknya.

"Hehe lupa habis buru - buru sih" kata Dinda malu. Ya malulah ketauan banget ngebet pengen kerumah Mikey.

Setelah berganti baju, Dinda pun pergi berjalan menuju ke rumah Mikey, sambil komat kamit "semoga gak nyasar ya Din" diperjalanan ,Dinda kebanyakan bengong sampai dia hampir ketabrak sepeda.

"Ya ampun! Maaf ya! Maaf sekali lagi aku minta maaf!" Kata seorang perempuan berambut blonde.

"Eh? Gak apa - apa kok aku juga yang jalannya gak hati - hati" kata Dinda merasa gak enak lihat orang lain minta maaf terus. Wajar aja di Jepang kalau ada orang melakukan sesuatu yang salah dia akan minta maaf berkali - kali sebagai bentuk kesopanannya. Tapi Dinda belum terbiasa dengan budaya baru itu.

Gadis itu pun kembali mengayuh sepedanya begitupun Dinda yang melanjutkan misi memberikan titipan mamanya. Eh tapi? Kok gadis tadi masuk ke rumah Mikey? Bukannya Mikey cuma punya kakak laki - laki, yaitu Shinichiro? Ah tau deh.

"Sumimasen, Konichiwa! " kata Dinda berteriak didepan rumah Mikey.

Pintu pun terbuka dan tampak seorang gadis dibalik pintu itu. Loh? Kenapa yang membuka pintu malah gadis blonde tadi? Dimana Mikey?

"EEEEHHHH?? Kamu kan yang tadi mau ketabrak sepeda? Ada apa kemari?" Kata gadis itu kaget banget.

"Mau ketemu kakek, ini ada titipan dari mama" kata Dinda.

"Nakal juga si Mikey berani - beraninya nyelundupin perempuan kerumah" batin Dinda sembari melirik gadis itu sinis.

"Sebentar ya, aku panggil ojisan dulu" kata gadis itu pergi.

Tak lama kemudian...

"Eh Dinda, ada apa nak?" Kata kakek Mikey menyambut ramah.

"Ini ada titipan rendang ayam buat kakek sama Mikey" kata Dinda menyerahkan paperbagnya.

"Terima kasih banyak, wahhh pasti enak!" Kata kakek.

"Mau ketemu Mikey? Dia ada di Dojo belakang lagi latihan Taekwondo. Emma tolong antar Dinda ke Mikey" kata kakeknya tersenyum menggoda Dinda.

"Ah anak muda bawaannya nempel terus" bisik kakek pergi meninggalkan Emma dan Dinda.

Emma pun mengantar Dinda ke ruangan tempat Mikey latihan. Disana Mikey sibuk menendang samsak didepannya. Mikey yang mandi keringat dengan menggunakan baju ala taekwondo, rambutnya yang dikuncir poni tail, wajahnya yang dihujani keringat tampak sangat tampan. Mikey yang loncat melayang menendang samsak dengan sekuat tenaga. Wow! Kok bisa dia loncat setinggi itu. Dinda kagum dengan skill beladiri Mikey. Dinda tak pernah menyangka kalau Mikey sejago itu.

"Yuhuuu Mikey!" Kata Emma memanggil Mikey.

"Hah? Ada apa Emma?" Kata Mikey menoleh. Mikey langsung tahu alasan Emma memanggilnya, Mikey sadar akan keberadaan Dinda.

"Kata ojisan aku harus mengantar gadis ini padamu. Nah tugas ku selesai. Btw Mikey kamu kenal sama dia?" Kata Emma curiga, kakaknya kan gak pernah dekat dengan gadis manapun. Mana ada yang mau sama Mikey kalau dia cuek banget sikapnya.

Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang