Bab 46 *Penguntit berjas hitam*

381 44 0
                                    

- Beberapa waktu sebelum pertandingan-

"Dorayaki... Dorayaki... Dora Dora yaki!" Kata Mikey berjalan dengan girang.

Tak rugi kemarin dia menahan laparnya sedikit lebih lama. Akhirnya dia bisa membeli sushi sisa tengah malam dan mendapatkan uang lebih untuk dorayaki kesukaannya.

Mikey yang baru saja pulang sekolah berjalan ke arah toko Dorayaki. Dengan bersenandung senang, seperti bocah yang baru saja dapat uang jajan.

"Ah sampai!" Kata Mikey girang.

Dia melihat uang disakunya.

"Hanya ada 200 yen, cuma bisa dapat dua" kata Mikey dengan wajah sedih.

"Summimasen! Dorayakinya 2 ya" kata Mikey memesan Dorayaki.

"Haikk" kata bibi penjual.

"Nah ini Dorayaki mu" kata Bibi penjual memberikan Dorayakinya.

"Makasih" kata Mikey.

"Sano-kun, Tumben cuma beli dua biasanya beli banyak. Uang jajanmu habis?" Kata Bibi itu.

"Hm! Ada keperluan lain jadi aku tak punya banyak uang sekarang" kata Mikey.

"Kalau cuma dua pasti kurang bukan?" Kata Bibi penjual sengan nada sedih.

Mikey mengangguk dengan wajah sedih.

"Begini, karna Sano-kun adalah pelanggan lama ku akan ku beri dua lagi" kata bibi penjual.

"Serius?" Kata Mikey dengan mata berkaca - kaca.

"Ini.. ini untukmu terimalah. Itu gratis" kata Bibi penjual.

"Obachan! Kau baik sekali" kata Mikey dengan senang.

"Aku kan sudah mengenalmu sejak kecil. Makanlah yang banyak dan cepat tumbuh besar ya!" Kata bibi penjual mengelus - elus kepala Mikey.

"Em!" Kata Mikey sambil memberikan jempol.

Mikey membawa paperbag berisi Dorayaki, saat perjalanan pulang dia melihat kuil didekatnya.

"Apa aku harus berdoa agar bisa dapat pekerjaan yang baru?" Kata Mikey.

Dia memasuki kuil dan berdoa disana. Mikey menepuk - nepuk tangannya sebanyak tiga kali sebelum memanjatkan doa. Dia memenjamkan mata dan berdoa dengan khusyu.

Dari kejauhan ada seorang lelaki yang terus mengikutinya dari tadi. Orang itu tampak menguntit Mikey.

"Kamisama maaf aku tak punya uang untuk persembahanmu. Aku tak punya uang lagi sekarang, tapi aku juga mau berdoa padamu. Kau akan mendengarkan doaku bukan? Kamisama berikanlah aku pekerjaan yang layak kalau bisa gajinya yang besar" kata Mikey memohon doa didepan patung budha.

Mikey membuka mata dan selesai berdoa. Dia berbalik badan dan pergi.

Mikey memilih duduk ditaman untuk menyantap Dorayakinya, taman itu tampak sepi tak banyak orang. Dia duduk di bangku taman, makan sambil melihat bebek - bebek yang berenang di danau.

"Apa urusanmu denganku?" Kata Mikey dengan nada serius.

"Ah? Eee?? Anoo.. ketauan ya?" Kata pemuda berjas hitam dengan tampang culun berkacamata.

"Kenapa kau mengikutiku sejak tadi? Kau mengintipku sejak di kuil kan?" Kata Mikey memegangi kerah baju pria aneh itu.

Dia bersiap meninjunya dengan sekuat tenaga. Mikey paling benci dengan penguntit, entah apa motifnya. Yang jelas itu sudah membuat Mikey merasa kesal.

"Tunggu! Aku bisa jelaskan baik - baik" kata Pria itu.

"Aku Rui, aku disuruh atasanku untuk mencari remaja yang bertalenta. Aku mendengar tentangmu Mikey yang tak tertandingi, aku bertanya kesana kemari sampai akhirnya menemukanmu" kata Rui dengan wajah takutnya.

Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang