°Thirty-nine°

102 9 0
                                    

Night.

"Kemana kita akan pergi?" Rey tersenyum sumringah ke arah Shierra. Dia sedari tadi berusaha membuat mood Shierra bangkit lagi.

Dan dia rasa caranya ampuh mengajak Shierra jalan jalan dengan mobilnya tidak lupa di perjalanan Rey memberikan lelucon aneh dan tidak masuk akal yang membuat Shierra tertawa berkali kali.

Tiba-tiba ada motor yang menyalip mobil mereka dengan sangat kencang.

"Kau tau motor itu?" Rey menunjuk motor yang melaju kencang berhasil menyalip mobil mereka dan juga beberapa mobil di depan mereka.

"Ya, kenapa?" Toleh Shierra dengan wajah bingung ke arah Rey.

"Kau tau kenapa dia menyalip dan melaju kencang seperti itu?" Rey memulai lelucon nya kembali.

"Tidak, kenapa?" Shierra menahan tawanya. Shierra tau pasti Rey akan memberikan lelucon nya lagi.

"Karena dia kebelet boker." Shierra langsung tertawa terbahak-bahak.

"Masa iya dia kebelet boker sih." Shierra masih saja tertawa terbahak bahak.

"Kau bayangkan saja dirimu pergi ke warung dan saat sampai warung tiba tiba kau kebelet Boker. Bagaimana rasanya?" Shierra mengernyit merasakan nya.

"Tidak enak." Jawabnya.

"Nah,itu yang dia rasakan." Shierra memukul bahu Rey masih terkekeh ringan.

"Kau ada ada saja." Komentarnya yang kembali memandang lurus ke arah jalanan.

"Memang benar ya setiap wanita mau marah atau tertawa pasti saja memukul bahu." Ucap Rey pandangan nya masih fokus ke jalan.

"Tidak! Itu gerakan refleks tau." Jawab Shierra berusaha mengelak.

"Apa katamu saja." Ucap Rey terkekeh pelan.

"Jadi.. Mau kemana kita?" Ucap Rey membuka percakapan lagi.

"Tidak tau... Mungkin kedai kopi pinggir jalan itu." Tunjuk Shierra di samping kiri jalan.

Seketika ingatan Rey tentang Sheriel muncul yang dimana saat hari perayaan natal mereka berdua ada disana karena Sheriel yang mengajaknya.

Aslinya Rey tidak ingin pergi keluar dan terpaksa pergi keluar karena perintah ibunya. Tentu saja, ibunya bersekongkol dengan Sheriel.

"Kau benar-benar mau kesana?" Rey menoleh sebentar ke arah Shierra sebelum fokus lagi melihat ke jalanan.

"Ya! Terlihat asik sepertinya disana, ada band juga yang memeriahkan suasana disana." Shierra menyengir lebar.

Rey menghela nafas, mungkin ini tidak baik baginya karena memori itu melintas lagi di pikiran nya tapi dia lakukan sekarang semuanya demi Shierra.

Tentu saja, agar Shierra kembali tersenyum.

"Baiklah kita kesana." Rey membelokkan setirnya ke arah kiri mencoba untuk memotong jalan dan memberhentikan mobilnya di kedai kopi itu.

Shierra turun dari mobil dengan sangat bersemangat lalu dia langsung mencari tempat duduk disana.

"Udara disini sangat sejuk Rey! Lihatlah para penyanyi itu berusaha memeriahkan acara." Tunjuk Shierra kepada para penyanyi dengan senyum yang ia sunggingkan.

"Ya, disini memang selalu ramai." Ucap Rey sambil tersenyum.

"Kau ingin memesan apa?"

"Samakan saja dengan punyamu."

"Baiklah!" Shierra mengangkat satu tangan nya memanggil waiters dengan sangat semangat.

"Aku ingin kopi Cappucino hangatnya 2." Waiters itu mencatat pesanan Shierra dan mengangguk.

"Uh, tunggu sebentar. Aku mau ke toilet dulu." Tiba-tiba saja Rey kebelet ingin buang air kecil jadi dia permisi ke belakang meninggalkan Handphone dan dompetnya di atas meja.

Karena bosan di tinggal Rey sangat lama dan juga pesanan nya sangat lama akhirnya dengan iseng Shierra membuka Ponsel Rey.

Hal pertama yang menarik baginya adalah Galeri. Shierra penasaran apa yang pria dingin itu simpan di galerinya.

Dia membuka album Camera dan menscroll nya satu persatu. Awalnya foto-foto disana terlihat nampak wajar bagi Shierra.

Kecuali 1 foto dan 5 foto lain nya yang tersimpan di Galeri Rey.

Foto itu membuat Mood Shierra kembali memburuk seketika, dia jadi tidak mood dengan tempat yang dia duduki sekarang. Rasa senangnya seketika hancur begitu saja.

Tepat di tangan nya dia melihat foto Sheriel yang di foto sangat cantik tepat di tempat yang ia duduki sekarang lalu tersimpan rapih di Galeri tanpa ada niatan untuk menghapusnya.

Tepat di tangan nya dia melihat foto Sheriel yang di foto sangat cantik tepat di tempat yang ia duduki sekarang lalu tersimpan rapih di Galeri tanpa ada niatan untuk menghapusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shierra meremas ponsel Rey, rasanya ingin dia hapus fotonya tapi dia tidak boleh berlaku Egois seperti itu.

Lagipula Sheriel memang sudah ada jauh sebelum dirinya hadir kembali untuk Rey.

Shierra tersenyum sedih dan bertanya dalam hati. Apakah Rey masih mencintai Sheriel? Kalo iya, lalu apa gunanya dia di hidup Rey?

Shierra langsung melihat ke dalam Realita dan tersenyum miris.

Tentu saja, aku hanya bagaikan pembantu dan dia boss nya.

Shierra lalu berucap dalam hati.

"Aku sadar Rey, sepenuhnya aku tidak bisa memiliki hatimu."

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang