•Eighteen•

240 18 1
                                    

"Kenapa Anda mengundang kami kemari ya?"

Keluarga Thompshon sudah datang.

Terlebih lagi ibu dan ayahnya Valerie yang sedang duduk di hadapan Rey. Rey yang sedang menyilangkan tangan nya melihat ke arah mereka dengan tajam.

Di belakang Orang tua Valerie juga berdiri Valerie dan Vederica yang melihat ke arah Shierra dengan sebal.

"Putri anda membuat keributan dengan suatu hal yang secara pribadi adalah milik saya." Aku melihat ke arah Rey saat ia mengatakan hal seperti itu.

'Miliknya? Dia kira aku barang?!' Ucapku dalam hati tidak terima.

"Milik anda? Kalau boleh tau apa ya tuan? Semacam barang atau bagaimana?" Tanya Ayahnya Valerie. Kedua orang tua mereka sudah bercucuran keringat takut hal yang sangat besar menimpa keluarga mereka.

'Lihatlah, kedua orang tua yang malang. Kesalahan putrinya saja harus mereka yang menanggungnya.' Aku berucap dalam hati melihat mereka sambil duduk di sofa menopang wajahku dengan tanganku.

"Aku tidak suka miliku di ganggu." Nadanya terdengar kelam.

"Milikku bukan barang tapi dia adalah saksi bahwa Putri kalian hampir mencelakai Milikku. Aku tidak ingin hal itu terjadi lagi." Lanjut Rey masih menatap tajam ke arah mereka.

'Oke, aku cukup risih dengan kata katanya yang menyebut diriku ini miliknya.' Aku berkomentar dalam hati.

"Memang, apa yang telah Putriku lakukan kepada Milik anda itu?" Tanya ayahnya lagi.

"Kau bisa bertanya pada orang yang duduk di sofa sebelah sana." Rey menunjukku dan beberapa pasang mata langsung melihat ke arahku. Termasuk Vederica dan Valerie.

"Aku?" Ucapku kaget dan Rey mengangguk.

"Ceritakan Kronologinya." Ucap Rey.

Aku melihat ke arah mereka dengan rasa yang sangat bimbang.

"Cepatlah, biar masalah ini cepat selesai." Ucap Rey yang sedari tadi melihat ke arahku dan ke arah jam tangan nya dengan kesal.

"Baiklah." Ucapku menarik nafas dan mengeluarkan nya berusaha menenangkan diriku.

Aku mulai bercerita dari awal sekolah sampai diriku hampir di kejar kejar Valerie dan untungnya Reese menyelamatkanku. Aku menceritakan dari awal sampai akhir.

Mendengar ceritaku barusan, Ayah Valerie langsung bangkit dan menampar Valerie dengan keras. Sedangkan ibunya hanya bisa menutup mulutnya memasang wajah terkejut.

Valerie menangis terkena tamparan dari ayahnya. Aku mendesis ngilu mendengarnya.

"Aku tidak menerima pemandangan kekerasan disini. Tujuanku mengundang kalian adalah menyelesaikan urusan ini. Untuk urusan keluarga kalian, bisa kalian selesaikan nanti dirumah." Rey berucap, yang membuat emosi Ayahnya Valerie tertahan.

"Aku sengaja menyelesaikan nya sendiri, tidak membawa pihak sekolah. Jika aku membawa pihak sekolah sudah di pastikan Putrimu dua dua nya tidak bisa sekolah sampai setahun yang akan datang." Ayah Valerie kembali duduk dan menunduk.

"Maafkan kami. Maafkan kami yang tidak mendidik anak kami dengan benar." Ayah Valerie berucap masih dengan menundukkan kepalanya.

"Bukan hanya masalah mendidik tapi mengajar itu juga perlu. Aku tau kalian sibuk, seharusnya kalian menyempatkan beberapa waktu untuk putri kalian. Yang satunya punya gangguan Mental dan yang satunya punya sakit Bipolar, bukan kah lebih baik dikurung atau tidak di isolasi?" Rey Tersenyum miring.

Petugas rumah sakit jiwa tiba tiba datang dan menarik tangan Valerie namun Valerie memberontak sambil menangis.

Aku terkejut tiba tiba melihat pihak dari rumah sakit jiwa datang untuk menyeret Valerie pergi.

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang