°Five°

535 32 0
                                    

26 July 2010.

"Mama! Mama bangun! Jangan tinggalin Shierra Sendiri! Mama!" Teriak Shierra sambil mengikuti Brankar ibunya yang berjalan menuju UGD dengan cepat.

Sarah tersenyum lemah melihat anaknya yang sekarang sedang menangis sambil ikutan berlari dengan para Dokter dan suster menuju Ruang UGD.

"Jangan nangis, Shierra kan kuat. Tunggu mama ya, kamu di luar aja. Tunggu Mama sampai mama balik ya. Mama bakalan balik kok." Ucap Ibunya seperti biasanya.

Shierra menggeleng-geleng merasakan rasa yang berbeda. Ini bukan seperti yang mama ucapkan setiap kali ia bolak balik check up ke rumah sakit.

Shierra semakin besar ia semakin mengerti dengan semua hal yang terjadi di sekitarnya, dengan perasaan nya saat ini. Saat ibunya terbaring lemah dan di larikan ke UGD, perasaan takut itu, khawatir itu semakin memuncak.

"Shierra bakalan nunggu kayak apa yang mama bilang! Tapi Shierra mohon, jangan tinggalin Shierra!" Teriak Shierra sebelum ibunya masuk keruang UGD.

Hal terakhir yang Shierra lihat adalah...

Senyum ibunya yang sangat lemah.

Di dalam ruang Operasi, Sarah mengangguk pada Dokter Steven yang saat ini ingin melakukan proses Operasi.

Dokter Steven kembali mengingat ingat ucapan Sarah.

"Tolonglah aku disaat-saat terakhir." kata kata itu terngiang ngiang di kupingnya. Dan juga ingatannya.

Ia sangat mengerti betul Sarah, karena Sarah telah menjadi pasiennya sudah dari 3 tahun yang lalu.

Ia menunduk memejamkan matanya dan berucap dalam hati.

'Aku akan berusaha semampuku Sarah' Ucap Steven dalam hati.

Ia langsung memakai selang oksigen di mulut Sarah, menyuntikkan obat penenang menunggu reaksi sampai mata Sarah benar benar tertutup.

Lalu Operasi pun di mulai.

•••

Terdengar Isakan kencang dari dalam mulut wanita yang sekarang ini menunggu di luar Ruangan UGD Sendirian.

Hanya dirinya seorang yang duduk sambil menangis disana. Menutup kedua telapak tangannya sambil terus menangis terisak-isak, mukanya terlihat memerah apalagi hidungnya.

Ia bertanya-tanya dalam hati ada apa dengan semua ini?

'Ibu bilang, ibu akan terus berada disampingku. Tapi kenapa keadaan nya jadi seperti ini?' Tanya nya dari dalam hati sambil terus menangis.

'Ibu bilang, ibu akan Cepat sehat dan pulih. Tapi kenapa keadaan nya semakin hari semakin memburuk?' Tanya nya lagi dalam hati tak henti hentinya ia menangis.

'Ayah Bilang ia menyayangiku, tapi kenapa ia tidak ada disini?! Membiarkanku menunggu sendiri disini, bahkan ia tidak peduli pada ibu!' Ucap Batinnya yang sekarang merasa marah dan mulai frustasi. Ia memegang kepalanya dan menjambak rambutnya sambil terus menangis.

'Bahkan aku merasa sebentar lagi, ibu akan meninggalkanku.' Ucap nya lagi dari dalam hati dengan lirih. Sambil tersenyum miris.

'Apakah semua ini adalah dusta? Apakah yang kudengar selama ini adalah kebohongan?' Ucapnya dari dalam hati merasa kesal karena sangat bodoh, dan baru sadar sekarang dirinya telah dibohongi sejak kecil bahkan ia tidak menyadarinya.

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang