°Thirty-seven°

104 9 0
                                    

"Hallo, apakah ini Daniel?" Seseorang di sebrang sana yang di panggil Daniel mengernyit bingung.

"Bagaimana kau tau namaku? Kau siapa?" Jawabnya di sebrang sana.

"Aku tau, kau adalah penggemar rahasia Shierra bukan? Bisa ceritakan sedikit tentang Shierra? Aku akan mengabulkan permintaanmu setelah kau menceritakan nya."

Sheriel tersenyum licik di sebrang telepon.

•••

"Aduh...duh." Shierra kesulitan membawa buku banyak dari perpus lalu pada akhirnya buku yang dia bawa jatuh.

Seseorang berlari ke arahnya dan cepat cepat membantunya.

Ternyata seseorang itu adalah Daniel, teman satu fakultas Shierra plus Secret Admirer Shierra.

"Kamu gapapa?" Daniel terlihat khawatir sembari membantu menyusun kembali buku yang akan di bawa Shierra.

Shierra ikut memungut bukunya saat Daniel juga membantunya, lalu dia mengangguk menjawab pertanyaan Daniel tadi.

"Keliatan nya berat, butuh bantuan?" Shierra menggeleng dengan cepat lalu membawa buku banyak itu menuju kelasnya.

Buku sebanyak itu untuk ujian mata kuliahnya nanti.

"Eh tunggu!" Daniel menghadang jalan Shierra lalu dengan cepat mengambil beberapa buku dari tangan Shierra.

"Sini biar ku bantu." Ucapnya sambil tersenyum, Shierra tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih.

Setelah sampai kelas, Daniel menaruh buku-buku itu di atas meja Shierra.

"Namaku Daniel." Daniel merentangkan sebelah tangan nya menunggu jabatan perkenalan dari Shierra.

Namun Shierra terlalu lemot untuk memahami situasi, sampai 1 menit berlalu Shierra baru menjabat tangan Daniel.

"Uh-ya. Aku Shierra." Ucapnya gelagapan.

Daniel menggaruk tengkuknya tidak gatal.

"Aku duduk di pojok sana, kalau butuh bantuan bisa panggil aja." Ucap Daniel tersenyum menampakan deretan giginya.

"Uh-ya." Ucap Shierra sambil tersenyum canggung. Dengan begitu Daniel berlalu dari hadapan nya.

•••

"Teman baru eh?" Reese menyenggol pundak kawan nya yang sedang meminum frapucinno dingin di kantin.

Yang di senggol hanya menghela nafas lalu menggeleng tidak mengerti.

"Aku tidak tau, tapi aku merasa perkenalan ku dengan dia cukup Akward. Mungkin karena aku baru kenal dia, dan ternyata dia satu fakultas denganku. Itu sungguh mengejutkan." Jelas Shierra.

Fiona dan Reese hanya terkekeh mendengar penuturan Shierra.

"Tak apa itu wajar. Toh, nanti kalau sudah akrab biasa aja." Ucap Fiona tersenyum lebar di balas dengan anggukan Reese.

"Benar!" Ucapnya setuju.

•••

"Btw rumahmu dimana?" Daniel mensejajarkan langkahnya dengan Shierra.

Shierra yang tampak risih berusaha mempercepat langkahnya walaupun berkali kali Daniel dapat mensejajarkan langkahnya dengan dirinya.

"Hey! Aku bertanya!" Seru Daniel sembari menyentuh pundak Shierra agar menengok ke arah dirinya.

"Bisakah kau berhenti terus terusan mengikutiku?!" Ucap Shierra kesal.

"Kapan aku mengikutimu?" Ucap Daniel pura pura bingung.

"Jangan kau kira aku bodoh! Kau ketahuan melihatiku saat pelajaran Bu Venny! Kau mengikutiku saat aku ke kantin bersama teman temanku, dan kau melihatku selalu dari pojok belakang. Itu menakutkan." Ungkap Shierra dengan dada yang menggebu-gebu.

Mereka sudah berada di depan Parkiran, terlihat Rey yang menunggu Shierra disana lalu Rey juga melihat adu mulut antara Shierra dan Daniel.

"Kalau begitu, kau pulang bareng siapa? Mau ku antar?" Ucap Daniel sambil menyengir menampilkan deretan giginya yang rapih. Daniel tidak menggubris ungkapan Shierra tadi.

Shierra mendengus kasar dan dengan cepat berlari ke arah parkiran, ralat ke arah Rey. Dengan cepat Shierra masuk kedalam mobil Rey. Rey yang melihat raut wajah Shierra yang kusut ikut masuk kedalam mobil sambil sesekali melihat ke arah Daniel.

Daniel yang sedari tadi melihat gerak gerik Shierra yang malah masuk kedalam mobil Rey, mengepalkan tangan nya kesal.

Dia memencet sesuatu yang berada di telinganya seperti headseat bluetooth.

"Misi gagal." Ucapnya.

•••

"Yang tadi itu teman mu?" Rey menoleh ke arah Shierra sambil sesekali melirik jalanan.

Shierra fokus menatap kedepan dengan bibir yang dia manyunkan menandakan dia sedang kesal sekarang.

"Tidak tau, hanya seorang pengganggu." Ucap Shierra ketus.

"Memangnya ada apa?" Tanya Rey heran menengok sekilas ke arah Shierra.

"Dia sangat aneh, kau tau? Dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi! Dan lagi dia selalu memperhatikan ku diam diam. Apalagi dia suka melihatku secara terus menerus di pojokan kelas, aku merasa sangat tidak nyaman." Jelas Shierra.

"Kau baru mengenal dia, nanti lama kelamaan juga akrab." ucap Rey santai.

Shierra menoleh ke arah Rey dirinya sekarang malah sebal melihat tingkah Rey.

"Lihat! Dirimu bahkan tidak cemburu aku berdekatan dengan pria lain."

Rey menyunggingkan senyum miring. Menurutnya ini terlihat lucu, Shierra jadi meragukan dirinya.

"Apa kau ingin aku berubah menjadi protectiv?" Rey bertanya dengan santai masih sambil mengemudikan mobilnya.

"Apa?" Shierra menoleh tidak mengerti maksud perkataan Rey.

"Apa kau ingin aku berubah menjadi orang yang suka melarang? Melarang kau bergaul, pergi kemanapun dan lebih parahnya membawakan mu bodyguard setiap kau kemana pun. Memastikan bahwa kau setiap hari sendiri tidak ada pria disana, apa kau ingin aku seperti itu?" Jelas Rey menatap Shierra sedikit memincing.

Terlihat jelas sekarang wajah terkejut Shierra mendengar penjelasan Rey.

Shierra meneguk salivanya dengan susah payah dan menggeleng.

"Apapun itu aku percaya padamu, aku percaya bahwa kau tidak akan melewati batas. Tolong, jangan hancurkan kepercayaanku." Ucap Rey tersenyum lemah sambil melirik Shierra.

Shierra menunduk dia jadi merasa bersalah berucap seperti tadi pada Rey.

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang