°Thirteen°

282 21 2
                                    

"Eh, Eh. Mau kemana?" Aku menepis tanganku yang tiba tiba di tarik Rey keluar rumah.

"Sekolah." Balasnya singkat dan kembali menarik tanganku keluar rumah.

Aku langsung menepis kembali tangannya.

"Tunggu! Memangnya hari ini aku sudah masuk sekolah?" Tanyaku dan dia tersenyum miring lalu mengangguk.

"Tapi kan aku belum memilih sekolah yang ku mau." Lanjutku kemudian.

Ia berdiri menatapku sambil memasukan kedua tangannya di saku celana nya.

"Aku tau sekolah mana yang ingin kau pilih." Ucapnya dengan wajah sok percaya dirinya.

"Bagaimana kau tau?" Tanyaku lagi.

"Apa yang aku tidak ketahui tentangmu? Semuanya aku tau." Ucapnya dengan sombong dan menarik tanganku lagi.

Tapi lagi-lagi aku menepisnya.

"Jangan tarik tarik sembarangan! Aku mau ganti baju dulu. Tidak mungkin aku kesana memakai baju seperti ini!" Ocehku. Lalu ia melihat diriku dari atas sampai bawah.

"Kau pantas memakai itu." komentarnya dan berusaha menahan tawa.

Aku menatap dirinya sengit tidak suka. Yang benar saja masa aku ke tempat kuliahku dengan baju pelayan seperti ini, ia berusaha meledekiku? Menyebalkan sekali.

"Tunggu aku, aku akan segera kembali." Aku masuk cepat dan masih mendengar suara malasnya dari luar sebelum aku benar benar pergi.

"Ya, nona." Ucapnya malas dan menunggu di luar sambil bersender di dinding rumahnya.

•••

"Kenapa kau lama sekali huh?" Lirik nya kepadaku yang baru kembali.

"Kau berdandan?" Tanya nya lagi, raut wajahnya seperti tidak suka sekarang.

"Memangnya kenapa?" Aku menaikkan sebelah alisku heran padanya.

"Hapus bedak, lipsik mu, dan alismu. Cepat! Kau seperti ondel-ondel." Ucapnya bersilang dada tidak suka.

"Apa? Ini cantik! Tidak mau." Ucapku. Apa apaan, aku yang ingin bermake up kenapa dia harus memperhatikan ku serepot ini.

"Kau bilang cantik? Alismu seperti Sinchan, Percayalah." Dia langsung tertawa terbahak bahak begitu mengatakan hal seperti itu.

"Hapus, atau kita tidak jadi pergi." Ucapnya kembali serius.

Aku menatapnya sebal dan langsung menghapus Alisku yang menurutnya sangat tebal, menghapus lipstik ku yang tebal dan juga bedakku. Mempolesnya agar sedikit lebih tipis.

"Ini lebih baik, lagian aku lebih suka kau Natural atau Tidak dengan Make up yang tebal." Komentarnya tersenyum kemudian berbalik menarik tanganku lagi menuju bagasinya.

"Prett." Jawabku kesal. Ia hanya terkekeh mendengarnya.

Sesampainya di bagasi rumahnya yang besar.

Aku melihat ia masuk kedalam mobil Sport, abu abunya. Yah, mobil lamborghini nya.

"Tidak mau!" Ucapku Cepat dan berbalik arah pergi dari bagasinya. Namun dia dengan cepat mengejarku dan menarik tanganku mencegahku pergi dari bagasinya.

Between You And Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang