"Sayang yang itu lucu ya?" Tunjuk Sheriel ke arah souvenir boneka yang menggantung lucu.
Mereka sedang berada di Mall, Rey menemani Sheriel yang katanya ingin belanja di temani olehnya.
Mereka sedang berjalan melihat-lihat, tangan Sheriel tidak lepas di pergelangan tangan Rey, memegang nya dengan Mesra.
Jika ada yang melihat mereka pasti akan menganggap mereka sepasang Kekasih yang baru saja ingin menikah.
Tapi sayangnya pemandangan hanyalah tetap jadi pemandangan tidak akan pernah merubah apa yang sudah berada di dalamnya.
"Lihat sini deh, baju-bajunya bagus banget ya." Sheriel menarik lengan Rey ke arah toko baju yang memajang baju casual mewah.
Tangan nya sibuk memilih baju Casual yang terlihat cantik dan tangan satunya lagi sibuk memegang lengan Rey, takut jika Rey akan pergi kemana mana. Menghilang mungkin(?)
Dan itu membuat Rey merasa sangat risih.
Rey memutar kedua bola matanya dengan malas.
"Ga biasa aja." Ucapnya cuek melihat ke arah lain.
Sheriel terdiam mendengar komentar Rey lalu kepalanya menoleh lagi ke arah Rey.
"Biasa apanya, bagus kok ini liat deh warna Cream ini." Sheriel kembali menarik lengan Rey berusaha agar Rey melihat baju yang dia bilang cantik.
Rey menghela nafasnya jengah.
"Yaudah, kalo bagus beli aja." Ucap Rey nadanya terdengar hampir seperti orang ingin marah.
Sheriel mematung diam mendengar omongan Rey, di dalam nadanya seperti tersirat rasa tidak suka namun Sheriel tetap menepis pikiran negatif nya itu dan terus berpikiran positif.
"Ah, yaudah deh ga jadi." Ucap Sheriel bimbang antara ingin beli atau tidak tapi pada akhirnya dia memutuskan untuk tidak membeli baju dan menarik Rey ke tempat pusat bermain yang berada di Mall itu.
Sheriel tetap menggandeng Rey kemanapun dia melangkah, Rey juga tidak berusaha menepis lengan Sheriel karena dia saat ini sedang malas berurusan dengan perasaan wanita yang berada di sampingnya.
Karena kalau Rey berusaha menepis lengan Sheriel yang bergelayut padanya bisa-bisa Sheriel Ngambek, menangis,marah-marah tanpa sebab hingga mencak-mencak atau mungkin lebih parahnya mengadu pada ibunya bicara hal yang tidak-tidak.
Dan Rey benci hal itu.
"Rey liat! Kamu bisa ambil boneka itu ga?" Sheriel menunjuk-nunjuk mesin boneka, Rey melihat kesana dengan malas.
"Ga." Jawabnya singkat padat dan malas.
"Ish, kok gitu sih. Kan aku pengen boneka kelinci itu lucu bangett." Ucap Sheriel dengan wajah cemberut nadanya di buat lebih manja.
"Yaudah kalo mau ambil, sana." Ucap Rey pada akhirnya.
"Ambilin." Ucap Sheriel lagi berucap manja.
"Males." Ucap Rey cuek melihat ke lain arah.
Ini membuat Sheriel merasa tidak nyaman dan Rey tidak peduli dengan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between You And Me [END]
Roman pour AdolescentsShierra kembali setelah 10 tahun, ia meninggalkan rumah yang dahulu ibunya bekerja disana, sampai dia punya sahabat Laki-laki. Namun Shierra sadar 10 tahun tidaklah cepat. Ia sadar banyak yang berubah. Semuanya berubah, tak terkecuali lelaki itu. Ia...