09

120 30 42
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Naaaa."

"Yeonaaaa."

"Yeon~"

"Maaf..."

"Yeona cantikkkk."

"Yeona cantik kesayangan Bu Lee~"

Total diabaikan seharian, Taehyun dan Beomgyu tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Mengikuti Yeona kemanapun gadis itu pergi sembari memanggil manja.

Tapi tetap nihil. Yeona tidak menyahut.

"Na~"

"Yeona, aku sungguhan lupa. Ini gara gara Beomgyu."

"Aku???? Hei! Kan kamu tidak mengatakan apapun, Hyun!"

"Tadinya aku mau bilang, tapi kamu berisik sekali."

"Hoh, yang menghindariku duluan, kan, kamu!"

"Kamu memanggilku terlalu keras, sinting, malu!"

"Aku hanya memanggil biasa????"

"Tapi aku jadi lupa—"

"Aish! Setidaknya kalau mau berdebat jangan jadikan aku di tengah tengah kalian!"

Yeona mencebik sebal, kehilangan selera makan. Bagaimana tidak? Kang Taehyun dan Choi Beomgyu duduk di kanan kirinya, namun mereka berdebat hebat.

Bukannya takut, Beomgyu malah tersenyum senang, nyaris memeluk Yeona dari samping sambil memekik, "AKHIRNYA!"

"Maaf, ya? Ya ya yaaa????" rayu Taehyun, memasang wajah memelas sambil mengamati waut wajah gadis itu.

Yang menjadi pusat permintaan maaf hanya memijit pangkal hidungnya lelah, kesal. "Setidaknya jangan kunci aku di atap!"

"Kami saja lupa kamu masih di sekolah," cibir Beomgyu.

"Pintar pintar pelupa!" Tangannya terulur, menjitak cepat kepala Taehyun, kemudian memandang tajam Beomgyu yang hendak terbahak.

"Tapi aku serius," lanjut Yeona. "Jangan bercanda seperti kemarin... Itu menakutkan."

"Apanya? Meninggalkanmu?" tanya Taehyun.

"Hei, kita pernah melupakanmu di mall dan pulang. Tapi kamu masih asik melihat lihat baju padahal tau kalau dilupakan," celetuk Beomgyu.

"... Benar. Kita juga pernah tidak sengaja meninggalkanmu di taman dan kamu berakhir berteman dengan kucing kucing di sana," lanjut Taehyun.

Yeona mendecak, kesal mengingat momen itu, "Ini berbeda!"

"Apanya yang beda?"

"Kalian mengunciku di atap ya, bodoh! Jangan pura pura tidak tau!" cebiknya sebal.

Serangkai, Katanya [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang