[ғᴀᴍɪʟʏ - ғʀɪᴇɴᴅsʜɪᴘ, ᴍɪɴᴏʀ-ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ]
Serangkai, katanya.
Berhubungan dan tidak bisa dipisah. Serombongan, bertaut, kemudian tertawa layaknya orang paling bahagia di muka bumi.
Katanya sih begitu.
copyright, 2021.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh, Yeona!"
Gadis itu menoleh, tersenyum untuk menyapa, "Hai!"
Rupanya bertukar nomor telepon menjadikan awal pendekatan mereka lumayan mulus. Terima kasih untuk Beomgyu, Yeona dan Yeonjun menghabiskan waktu baik belakangan ini.
Reflek, Yeonjun mengatupkan bibirnya, menatap anak buahnya sengit. Sementara yang ditatap sedang berlari kecil ke ujung lapangan, menghampiri temannya dengan sumringah.
"Hei, minta minum."
Yeona menatap Beomgyu aneh, mencibir, "Nggak ada sopan sopannya."
"Haus."
"Ck." Gadis itu mengulurkan botol minumnya, rela membiarkan Beomgyu menegak isinya yang belum dibuka.
Saat Beomgyu selesai melegakan haus, tangan Yeona disodorkan ke depan lelaki itu, hendak meminta imbalan uang.
Tapi ini Beomgyu. Paham atau tidak, lelaki itu malah mengelap keringatnya di tangan Yeona.
"BEOMGYU! Ew! Menjijikkan!" protesnya kesal, balas mengelap tangan di kaus Beomgyu.
"Ish! Apa?! Tidak jelas, tau."
"Uang, bodoh, enak saja minum gratis. Ew, keringatmu bau," cebik Yeona, menjauhkan telapak tangannya dari wajah.
"Ohh, kalau itu nanti. Uangku ada di rumah, kebetulan dompetku ketinggalan."
Yeona merotasikan bola matanya lelah. Meninggalkan Beomgyu dan cengiran tengilnya begitu saja.
Berjalan ke kamar mandi dengan niat membasuh tangan bekas lap keringat temannya, Yeona mengomel sebal. Bahkan bibirnya maju cemberut.
"Ck, Beomgyu sialan. Menjijikkan sekali, lengket. Ah seharusnya aku banting dia tadi."
Samar samar ketika mencuci tangan, gadis itu mendengar kerumunan para gadis di depan toilet. Menggosip.
Sejujurnya, ini bukan hal baru. Malah sangat jarang menemukan lingkar pertemanan para gadis yang tidak menggosip.
Yeona jarang menyukai hal seperti ini. Tidak pernah tertarik perihal menjelek-jelekkan seseorang di kamar mandi. Dia lebih suka mengatakannya secara langsung, seperti betapa jelek Beomgyu yang nyinyir atau betapa bau Taehyun yang tidak mandi dua hari.
Yeona lebih suka frontal, dan itu yang membuatnya jarang disukai teman perempuan.
Bahkan ada pengalaman kurang mengenakkan bagi gadis itu di bangku SMP. Dia ingat betul dikritik karena penampilannya yang terkesan kasar dan terlalu berani.
Waktu itu niatnya Yeona diam saja, tapi mereka tidak tahu diri dan menyebut ibunya. Berakhir dengan Taehyun yang turun tangan, bukan Yeona.
Gadis itu tidak lagi peduli sekitar, bahkan omongan omongan buruk. Namun kini, setelah sekian lama acuh, rungunya mendengar hal tidak mengenakkan lain.