"Aku apa?!"
"Ngiler."
Yeona mendelik tidak terima, nyaris memekik jika tidak ingat kalau sedang ada banyak orang dewasa di sini.
Dalam rangka libur nasional, keluarga Kang mengundang Yeona dan ayahnya untuk makan siang bersama. Sekalian temu kangen.
Melihat Yeona yang masih tidak percaya, Taehyun menunjukkan hasil jepretan kemarin. Bahkan membesarkan bagian mana yang basah dari pundaknya.
"Ergh, menjijikkan."
"Itu seharusnya dialogku," cibir Taehyun.
Ingin membantah lagi, Nyonya Kang malah lewat dan melihat foto dari ponsel Taehyun. Berseru gemas, "Kalian akur ya, haha! Lucu sekali. Itu foto kapan?"
"Kemarin, Ma."
"Bibi, darimananya kita akur? Taehyun baru saja meminta pertang—hmp?!"
Yeona melotot ketika Taehyun membekap mulutnya dengan cepat. Melihat pemuda itu menyela cepat.
"Aku minta untuk cetak foto. Iya, benar! Cetak foto!" seru Taehyun cepat.
"Oh? Ini mau dicetak? Tentu saja! Mama cetak, kan, ya? Tolong kirim fotonya, Hyun."
Jelas Nyonya Kang girang. Beberapa bulan terakhir sudah sibuk mencari foto SMA Taehyun yang barangkali bisa dicetak.
Yeona mendengus. Membiarkan Taehyun sibuk dengan ibunya, sementara dirinya pamit undur diri.
Di halaman belakang, ada pria pria dewasa yang asik mengobrol ditemani segelas—Yeona tidak yakin minuman apa itu.
Penasaran, gadis itu mendatangi ayahnya. Duduk di sebelah pria yang masih tertawa karena lelucon bapak bapak.
"Pamanmu sama sekali nggak berubah, Yeon, hahaha! Masih pelawak!"
Yeona tertawa saja, tidak paham tapi demi formalitas. Diam setelah itu untuk mendengarkan obrolan.
"Haa... Jadi, kenapa kamu kesini, Yeon? Bertengkar dengan Taehyun lagi?" tanya Tuang Kang.
Yeona dengan santai mengangguk. Seperti hal ini sudah biasa terjadi dan tau kemana ujung setiap pertengkaran.
Ya menempel lagi. Namanya juga serangkai.
"Astaga, kalian jangan sering sering bertengkar," celetuk sang ayah, mengusak rambut anaknya pelan.
"Kami nggak pernah ada di pertengkaran serius, tenang saja, Pa. Kalaupun serius, pasti baikan lagi karena dia minta makan."
Orang orang dewasa itu tertawa lagi. Suara tawa khas bapak bapak. Antara gemas dan geli dengan anak anak mereka.
"Omong omong, Pa, ini apa?" tanya Yeona, menunjuk isi gelas.
"Hm, ini?"
"Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Serangkai, Katanya [✔]
Fanfiction[ғᴀᴍɪʟʏ - ғʀɪᴇɴᴅsʜɪᴘ, ᴍɪɴᴏʀ-ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ] Serangkai, katanya. Berhubungan dan tidak bisa dipisah. Serombongan, bertaut, kemudian tertawa layaknya orang paling bahagia di muka bumi. Katanya sih begitu. copyright, 2021.