"Lihat siapa yang berbunga bunga dari kencan kemarin."
Yeona tersindir. Bukannya marah, gadis itu malah berbalik dengan senyum sumringah yang tidak luntur, menatap kedua lelaki yang melengos malas di depannya.
"Iri ya~"
"Cih," balas Taehyun, membuang muka sebal.
Pun Beomgyu yang nyinyir, "Iri yi~"
"Karena aku sedang baik, ayo ke rumah! Aku buatkan kentang kesukaan kalian," rayu Yeona, merangkul kedua temannya sementara kakinya berbelok, membuat Beomgyu nyaris terjatuh.
"Dia seperti mau meracuni," bisik Beomgyu pada Taehyun di seberangnya.
"Benar. Ayo ke rumahku saja, ibuku memasak."
"Oh? Masak apa?" tanya Yeona, tertarik dengan menu sore ini.
"Katanya masak. Aku juga tidak tau."
Beomgyu menjentikkan jari, berseru girang menyetir perjalanan temannya, "Oke! Tujuan berikutnya, rumah Taehyun!"
<————««◆»»————>
"... Hijau—lagi."
Yeona menghela napas panjang. Lewat di belakang meja makan sambil menyempatkan diri menjitak pelan kepala Beomgyu yang memprotes.
Sudah senang membayangkan masakan Nyonya Kang, tapi berakhir ditinggal di rumah sendirian karena urusan pekerjaan dengan menu sayur hijau. Taehyun bahkan sampai membongkar kulkas untuk mencari bahan makanan lain.
"Kita benar benar ditinggal dengan sayur mayur!" cebik Taehyun, menyerah.
Sementara Yeona, sibuk mencuci kentang yang dia temukan di kulkas tadi. Ujungnya, dia yang memasak untuk kedua temannya.
Bola bola kentang tumbuk yang dibumbui khusus oleh Kim Yeona. Katanya resep dari mendiang ibunya dulu.
"Naaa, cepat ya!"
"Pelanggan berisik."
"Hei, pelanggan adalah raja!"
"Raja bibir bibirmu! Aku seharusnya beli racun tadi."
"Jahat."
"Tutup mulutmu dan ambilkan aku telur."
Sekiranya begitu percakapan yang terjadi setengah jam terakhir. Yeona menyelesaikan masakannya dan duduk untuk makan dengan teman temannya di depan televisi. Sementara para lelaki menghentikan sejenak permainan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serangkai, Katanya [✔]
Fanfiction[ғᴀᴍɪʟʏ - ғʀɪᴇɴᴅsʜɪᴘ, ᴍɪɴᴏʀ-ʀᴏᴍᴀɴᴄᴇ] Serangkai, katanya. Berhubungan dan tidak bisa dipisah. Serombongan, bertaut, kemudian tertawa layaknya orang paling bahagia di muka bumi. Katanya sih begitu. copyright, 2021.