18

92 22 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Jadi tadi bagaimana?"

Taehyun menghela napas panjang, lelah sendiri melihat wajah polos Beomgyu dengan pensil di tangan dan mata menatap lamat soal soal di depannya.

"Aku sudah menjelaskan yang ini dua kali, otakmu memikirkan apa, hah?" tukasnya sebal, mengambil alih pensil untuk kembali menjelaskan.

Ditanya begitu, Beomgyu melempar cengir, menjawab seadanya, "Emi hehe."

"Emi siapa?" sahut Yeona di ujung meja, sedang tiduran sembari berusaha mengerjakan soal soalnya.

"Hong Emi, temanku."

"Si bodoh ini punya teman?" tanya Yeona lagi, sangsi.

"Begini begini aku juga manusia, masih makhluk sosial yang waras, ya!"

Taehyun serius lelah. Maka lelaki itu duduk bersandar, mendengarkan teman temannya berdebat sembari mengistirahatkan diri.

"Emi anak kelas berapa? Aku tidak pernah tau kamu punya teman di luar kelas," tanya Yeona lagi, masih penasaran. Kali ini duduk untuk mendengarkan.

"Bukan, bukan anak sekolah kita—sepertinya."

"Terus ketemu di mana? Tidak mungkin ketemu di pinggir jalan," cibir Taehyun asal.

Mendengar itu, Beomgyu menjentikkan jari, heboh, "BENAR! Kok tau?!"

"KAMU MEMUNGUT SESEORANG DI PINGGIR JALAN?!"

"Apa bahasamu tidak ada yang lebih baik, Yeon?"

"Aku sedang mencerna."

Beomgyi mendengus, menipiskan bibir sebelum bercerita, "Tadi siang, waktu kalian sibuk berkencan—"

"Kami nggak berkencan."
"Kami nggak berkencan."

"Eish! Dengar dulu!"

"Ck, iya iya. Terus?"

"Aku jalan jalan di dekat sungai Han, bawa gitar. Sudah lama tidak memainkannya."

"Oh, aku kira kamu lupa punya gitar," sela Yeona.

"Aku hampir lupa! Aduh, maaf, manisku," rengek Beomgyu sedih, melanjutkan ceritanya, "Terus, aku memainkan lagu sederhana."

"Begini, lalu begitu," katanya mempraktekan pada angin.

"Emi datang setelah itu. Mengira aku lagi busking. Kami berkenalan dan aku belajar busking dengannya."

Taehyun manggut manggut, "Jadi kesimpulannya, kamu mengamen?"

"Serius, kita harus belajar pemilihan kata yang baik," sarkas Beomgyu.

"Tidak, bukan, maksudku, WAH???? Sungguhan Emi yang mendatangimu? Bukan kamu menggoda perempuan di jalan?"

Serangkai, Katanya [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang