10

137 30 94
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Hari sudah siang kala bel pulang membubarkan siswa di kelas. Tujuan Taehyun saat ini adalah perpustakaan sekolah—seperti biasa.

Baru melewati lorong kelas yang ramai, samar samar rungunya mendengar percakapan para gadis.

Tadinya, Taehyun ingin segera pergi. Takut Junmi menunggu terlalu lama. Tapi mendengar nama temannya, Taehyun sengaja melambatkan langkah.

"Kim Yeona benar benar penggoda tidak tau malu."

"Tapi idemu kemarin lucu sekali. Apa nggak mau dikerjai seperti waktu itu lagi?"

"Yang mana? Oh! Yang atap? Hahahaha, aku terkesan dia bisa keluar dari sana."

"Yeona itu tidak akan kapok dengan bercandaan seperti kemarin. Coba yang lain."

"Oh, benar. Hmm apa yang harus kita lakukan agar dia berhenti jadi penggoda? Eum... Menyeretnya ke gudang?"

Brak!

Ketiganya berhenti berbincang. Kaget dengan sentakan seseorang di belakang mereka.

Kang Taehyun.

Marah bukan kepalang mendengar lelucon tidak lucu tentang temannya. Mengingat, Yeona benar benar ketakutan saat berhasil keluar dari atap kemarin.

Menatap tajam ketiga gadis itu untuk mengingat rupanya, Taehyun angkat suara, "Saranku, kalian jangan cari gara gara dengan Yeona karena kalian nggak sebanding dengannya. Dia lebih unggul, jauh."

"Apa?"

"Dan lagi, kalau bukan Yeona yang turun tangan, mungkin aku nanti yang mengurus kalian sampai kalian sukarela keluar dari sekolah."

Para gadis itu bergidik. Entah niatnya hanya bercanda atau membuat rencana, tapi Taehyun sungguh tidak terima sepupunya dijahili begitu.

"Yeona memang menyebalkan. Tapi hanya aku dan Beomgyu yang boleh menjahili dia," begitu prinsip Taehyun.

Pergi dengan wajah tertekuk kesal, pemuda itu melewati lapangan olahraga. Kebetulan, Yeona dan Beomgyu sedang berdebat di pintu masuk. Rutinitas.

"Oh—Hyun!"

Taehyun berhenti. Menatap tajam Beomgyu yang bergidik takut melihat temannya. Kemudian pandangannya jatuh pada Yeona.

Serius, wajah tengil dan sok polosnya makin menguras emosi Taehyun.

"Heh!"

Yeona bergidik. Mundur dan sembunyi di belakang Beomgyu ketika Taehyun memanggilnya seperti itu.

"Kamu membuat masalah apalagi akhir akhir ini, hah?!"

"Sumpah." Yeona mengangkat satu tangannya, menggeleng kukuh, "Seharian aku duduk di kelas memerhatikan trigonometri!"

Serangkai, Katanya [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang